CewekBanget.ID - Situasi sekarang ini, digital savvy sepertinya sudah semakin dekat dengan kehidupan kita yaa, girls.
Terlebih digital savvy jadi sebuah kebiasaan baru ketika kita menemui pandemi COVID-19.
Di mana digital savvy yang mungkin terkesan 'mendadak' kita alami namun perlahan kita bisa beradaptasi dengannya.
Baca Juga: Cara Mewujudkan Digital Savvy yang Mulai Familiar di Kalangan Anak Muda!
Apalagi kita sebagai anak muda yang paling dekat dengan teknologi, nih.
Tapi sebenarnya anak muda sekarang sudah bisa dibilang digital savvy atau belum ya?
Mencari hiburan digital
Karena aktivitas outdoor kita dibatasi selama pandemi COVID-19, tentu kalau mau mencari hiburan kini harus suatu hal yang bisa kita lakukan di rumah.
Pada konferensi pers virtual TikTok Talk+, terungkap fakta bahwa tren kebiasaan orang Indonesia selama pandemi adalah 83% dengan menonton video online.
Video online ini bisa meliputi platform streaming seperti Netflix, Disney+ Hotstar, hingga VIU.
Atau bisa juga video yang diakses lewat media sosial seperti YouTube, TikTok, Instagram hingga Twitter.
Baca Juga: Bukti Anak Muda Semakin Digital Savvy Selama Pandemi COVID-19
Cenderung cashless
Karena layanan digital semakin besar, anak muda saat ini jadi pengin dimudahkan untuk bisa menjalankan kebutuhan mereka.
Untuk mendukung gaya hidup yang dinamis seperti transportasi online, gadget yang canggih, nonton streaming dan lainnya sebagainya maka sekarang ini transaksi keuangan lebih cenderung dilakukan secara cashless.
Yup, cashless memang sangat mudah dilakukan karena kita hanya butuh kartu atau HP untuk bisa bertransaksi.
Namun karena kemudahan ini juga anak muda harus bisa jadi smart spender agar enggak menyesal saat beberapa tahun yang akan mendatang.
Kita harus bisa bijaksana dalam mengatur keuangan agar beneran bisa digital savvy.
Hal ini juga yang membuat Bank Danamon berkolaborasi dengan Grab untuk meluncurkan Kartu Kredit Danamon - Grab agar bisa mewujudkan gaya hidup yang aman dan nyaman bagi anak muda yang digital savvy.
Sayangnya masih kurang sadar akan kejahatan siber
Sebenarnya tiap platform digital yang berkaitan dengan penyimpanan uang maupun transaksi, sudah punya keamanan yang kuat untuk konsumennya.
Namun seringnya kejahatan siber yang terjadi adalah karena kelalaian pengguna juga.
Menurut survei yang dilakukan oleh Jenius, 7 dari 10 orang yang digital savvy belum paham bahwa nama dan tanggal kadaluwarsa di kartu debit termasuk dalam informasi rahasia yang sama pentingnya dengan PIN, CVV, dan nomor kartu.
Baca Juga: Hadapi Pandemi Covid-19, Ini Solusi Belanja Aman di Minimarket!
Bahkan, hanya 1 orang saja di antaranya yang paham akan modus kejahatan siber, seperti social engineering padahal modus ini marak lho dilakukan oleh kriminal.
Contohnya nih, ada orang yang menyamar sebagai staf bank dan mengirim links erta medsos palsu yang menyerupai akun resmi bank.
Lalu kita yang enggak sadar kalau ini adalah kejahatan siber, mengikuti saja apa yang diminta oleh pelaku.
Duh, hati-hati yaa, girls!
Untuk bisa menjadi orang dengan digital savvy yang sempurna, kita harus bisa menyeimbangkan antara pengetahuan dan kesadaran kita dalam menggunakan teknologi.
(*)