Gara-Gara Stres, Kita Bakal Mengalami 4 Masalah Kulit Ini. Waduh!

By Salsabila Putri Pertiwi, Selasa, 9 November 2021 | 22:55 WIB
kulit kering (liveabout.com)

CewekBanget.ID - Stres memang lebih banyak membawa dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental kita.

Bukan hanya membebani pikiran, stres juga dapat mengubah beberapa hal pada tubuh, termasuk pada kulit.

Kayak 4 hal ini, yang kerap terjadi saat stres melanda kita.

Baca Juga: Wajib Buat Kesehatan Mental, Ini 7 Tanda Kita Harus Segera ke Psikolog

Kulit Kering

Kulit kering dan meradang jadi salah satu masalah utama yang timbul akibat stres.

Ini terjadi karena hormon adrenal dan kortisol kita bakal melonjak saat sedang tertekan atau stres, dan menimbulkan lebih banyak keringat yang bisa menyebabkan dehidrasi.

Kalau enggak diberi asupan air, kulit akan mengering dengan sendirinya.

Selain itu, stres juga dapat memicu eksim karena kulit kering lebih rentan terhadap masalah kulit tersebut.

Baca Juga: Rambut Jadi Gampang Rontok Gara-Gara 4 Hal Ini, Termasuk Stres!

Kulit Berminyak

Sebaliknya, stres juga dapat menyebabkan kulit jadi lebih berminyak.

Produksi hormon kortisol dari otak untuk mempersiapkan tubuh saat stres dapat meningkatkan aktivitas kelenjar sebaceous di kulit yang menyebabkan kulit berminyak.

Bukan hanya itu, pori-pori kulit juga akan tersumbat dan menimbulkan jerawat.

 

Rambut Berminyak

Sebagian orang juga mengalami produksi minyak berlebih pada kulit kepala ketika dilanda stres.

Hal itu merupakan gejala dermatitis seboroik, yakni gangguan yang menjangkiti area kulit pada kepala yang menyebabkan kulit bersisik, berketombe, hingga berwarna kemerahan.

Salah satu masalah pada rambut dan kulit kepala akibat stres yang lain adalah rambut rontok, yang disebabkan oleh berhentinya proses produksi rambut oleh tubuh.

Baca Juga: Mau Lebih Mood Belajar di Rumah? Makanya Coba Ikuti 4 Tips Ini!

Kuku Bermasalah

Eits, bukan cuma pada kulit wajah, rupanya stres dapat berdampak juga pada kesehatan kuku jari kita.

Stres membuat tubuh kita berhenti memproduksi sel-sel pada kuku.

Akibatnya, kuku menjadi rapuh dan mudah mengelupas.

 

 

(*)