Pemerintah Tiba-tiba Ganti Kurikulum 2022, Demi Pengembangan Karakter

By Tiara Harum Pramesti, Kamis, 16 Desember 2021 | 18:30 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

CewekBanget.ID - Tahun 2022 akan menjadi perubahan baru di dunia pendidikan Indonesia. 

Pemerintah melalui Kemendikbudristek, menargetkan penerapan kurikulum prototipe mulai tahun depan. 

Tentu peserta pembelajaran dan guru akan menjadi pelaku utama dari perubahan kurikulum ini. 

Tapi kenapa tiba-tiba pemerintah mau mengubah kurikulum yang ada?

Baca Juga: Kurikulum Baru 2022, Enggak Ada Lagi IPA dan IPS? Ini Info Lengkapnya!

Rancangan uji coba kurikulum

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prototipe maknanya model asli yang menjadi contoh.

Artinya, kurikulum 2022 masih berupa rancangan uji coba, untuk perbaikan kurikulum lebih paten kedepannya. 

Jadinya kurikulum 2022 ini semacam opsi atau pilihan dari pemerintah sendiri, untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama periode 2022-2024.

Pemulihan itu tentu berkaitan dengan sistem pendidikan yang terdampak besar selama masa pandemi. 

Pembelajaran lebih fleksibel

Nantinya kurikulum prototipe akan memfokuskan pada kebutuhan kemampuan siswa, dan beri kesempatan lebih untuk pengembangan karakter, girls. 

Seperti kata Kepala Badan Standar Kurikulum & Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo (Nino), Kemendikbud ristek menawarkan kurikulum yang lebih fleksibel. 

"Kurikulum tersebut akan lebih berfokus pada materi yang esensial, tidak terlalu padat materi," Ujar Nino pada caption unggahan di Instagram pribadinya. 

Baca Juga: Susah Cari Referensi Belajar? Buka Adjar.id Aja Dijamin Lengkap!

Pembelajaran dengan kurikulum yang fleksibel ini, dimaksudkan supaya guru bisa lebih memahami sejauh mana kebutuhan materi bagi siswanya. 

Karena selama ini, kurikulum yang berjalan terkesan memaksakan semua materi bisa diterima murid, sehingga terlalu padat. 

Nino berharap, fleksibilitas yang diterapkan mampu memberi ruang para guru untuk bisa menjelaskan poin penting dari materi yang disampaikan secara mendalam. 

Guru nantinya juga punya kendali memilah, dan menyampaikan materi mana dari pembelajaran yang relevan diterima para siswa. 

Baca Juga: Belajar Public Speaking Sejak Sekolah, Ini 5 Tips Buat #Girls4TheFuture

Membangun karakter siswa

Sesuai dengan tujuan dan karakteristik utama kurikulum baru ini, akan menekankan pada pengembangan soft skills dan karakter. 

"Ini penting agar guru punya waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi.

Bukan sekadar kejar tayang materi yang ada di buku teks," ujar Nino. 

Harapan besar dari para pemangku kepentingan pendidikan, bahwa kurikulum prototipe 2022 bisa memberi hasil lebih maksimal dibanding kurikulum sebelumnya.

(*)