Novel The Lie Tree, Gabungan Fantasi dan Feminisme di Era Victoria Britania Raya

By Indah Permata Sari, Minggu, 9 Januari 2022 | 12:05 WIB
Novel The Lie Tree (foto : gramedia.com)

Pada zaman itu, hak perempuan masih sangat dibatasi bahkan perempuan enggak memiliki hak suara dan menuntut secara hukum.

Enggak hanya itu, ketika seorang perempuan sudah menikah, mereka juga enggak boleh memiliki properti pribadi!

Dengan kondisi seperti itu, Faith sendiri diharapkan menjadi seorang kakak perempuan yang harus memenuhi segala kebutuhan adik cowoknya.

Faith sebenarnya tahu akan posisinya, tapi dia enggak segan untuk mengutarakan dan menanyakan hal-hal yang muncul di kepalanya.

Nah, Faith ini adalah anak dari seorang pendeta sekaligus ilmuwan alam yang terkenal.

Namun ayah Faith tiba-tiba ditemukan meninggal dunia pasca mereka tiba-tiba pindah ke sebuah pulau terkecil di Selat Inggris.

Kepindahan mereka sebenarnya karena ayah Faith diundang untuk ikut dalam penggalian situs prasejarah di sana.

Baca Juga: Passion atau Uang, Ini Pilihan Shienny Lewat Karyanya, Ther Melian!

Saat ayahnya meninggal, orang-orang mengira ayahnya meninggal secara alami.

Tapi enggak dengan Faith, dia curiga ayahnya dibunuh dan dia pun berusaha mengungkap kebenaran yang dia lakukan dengan diam-diam.

Ada Tanaman Ajaib

Selama penyelidikan diam-diam, Faith menemukan sebuah tanaman yang disembunyikan oleh ayahnya.