CewekBanget.ID - Istilah 'misogyny' atau 'misogini' mungkin sering kita temui di media sosial, khususnya belakangan ini.
Biasanya istilah ini berkaitan dengan tindakan atau perilaku yang menghina, melecehkan, hingga menyakiti perempuan.
Mungkin juga kita mendapati istilah ini digunakan saat ada situasi ketika perempuan dijadikan bahan lelucon enggak pantas, khususnya oleh laki-laki.
Nah, saatnya kita kepoin definisi misogini dan bentuk-bentuknya supaya hal ini enggak terjadi pada kita dan perempuan lain di sekitar kita, ya!
Misogini
Melansir dari situs resmi Komisi Nasional Hak Asasi Nasional Republik Indonesia (Komnas HAM RI), misogini adalah bentuk diskriminasi terhadap gender perempuan yang melibatkan kebencian.
Melansir dari The Blackwell Dictionary of Sociology: A User's Guide to Sociological Language, Allan G. Johnson menjelaskan misogini sebagai sikap budaya kebencian terhadap perempuan, enggak lain karena eksistensinya sebagai perempuan.
Mudahnya, misogini adalah bentuk kebencian terhadap seseorang karena dia eksis dengan identitas gender dan seksual sebagai seorang perempuan.
Istilah ini juga kerap digunakan untuk mendeskripsikan aksi kekerasan ekstrem terhadap perempuan.
Baca Juga: Marak Kekerasan Terhadap Perempuan, Apa Bedanya Misogini dan Seksisme?
Pelakunya Bukan Hanya Laki-Laki
Jangan salah, misogini bukan hanya dilakukan oleh cowok, lho!
Faktanya, banyak perempuan juga secara sadar atau enggak sadar menjadi misoginis dengan membenci dan mendiskriminasi sesama perempuan.
Kita bisa mendapati perilaku misoginis saat ada perempuan yang dianggap enggak bersikap sesuai 'kodrat' dan 'norma' yang berlaku dalam masyarakat.
Di sisi lain, 'norma' tersebut dibentuk di tengah lingkungan yang patriarkal dan mendiskriminasi perempuan dalam berbagai aspek.
Bentuk dan Contoh Misogini
Sayangnya, misogini masih marak banget terjadi di lingkungan masyarakat dalam berbagai bentuk.
Beberapa contoh misogini yang sering banget terjadi adalah lelucon bernada pornografi dan melecehkan perempuan, kekerasan terhadap perempuan, hingga mengajari perempuan untuk membenci dan menghina bagian tubuh miliknya sendiri.
Misalnya, ketika teman cowok kita menyebut kita sebagai cewek dengan kata-kata hinaan atau merendahkan, meski kemudian doi berdalih kalau ia cuma 'bercanda'.
Baca Juga: Enggak Pantas, Jangan Ucapkan 5 Candaan Ini kepada Teman Sekalipun!
Hal-hal seperti mengirimkan konten seksual atau enggak senonoh di media sosial, berkomentar dan menyinggung bentuk atau kondisi fisik perempuan merupakan tindakan misoginis.
Mempertanyakan dan mengomentari aktivitas perempuan yang dianggap enggak ideal juga merupakan bentuk misogini, lho.
Termasuk saat keterbukaan perempuan atas seksualitas dan identitas gender-nya dipertanyakan, dihina, dan dilecehkan.
Memutus Rantai Misogini
Yuk, jangan biarkan misogini terus dilanggengkan sehingga perempuan enggak bisa bebas menjadi diri sendiri!
Mulai dari diri sendiri, hentikan kebiasaan memandang rendah dan menghina orang lain, apa lagi diri kita sendiri, atas identitas kita sebagai perempuan.
Sedangkan untuk menyadarkan lingkungan di sekitar kita, kenali bentuk-bentuk misogini yang sering terjadi dan dilakukan oleh orang-orang terdekat kita.
Saat hal itu terjadi, tunjukkan bahwa kita enggak menyukai hal itu sebagai perempuan dan mintalah orang tersebut untuk enggak mengulanginya lagi.
Selain itu, jangan ragu untuk mengedukasi orang lain tentang apa itu misogini dan dampaknya terhadap perempuan, serta bantu mereka untuk berubah.
Yang terakhir dan terpenting, jangan sampai kita membenarkan perilaku misoginis hanya karena pelakunya merupakan orang yang dekat atau kita kagumi.
Kalau orang tersebut enggak menunjukkan tanda-tanda penyesalan dan keinginan untuk jadi lebih baik setelah melakukan tindakan misoginis, kita enggak perlu lagi terlibat dengannya.
Mari kita bersama-sama membentuk dunia yang lebih adil, aman, dan ramah bagi perempuan ya, girls!
Baca Juga: Jamie Tanggapi Langsung Jokes Enggak Pantas Jae DAY6 Tentang Dirinya
(*)