Burnout dapat mempengaruhi kita dalam hal mengontrol emosi negatif.
Biasanya, burnout membuat kita lebih rentan mengalami ledakan emosi dan dorongan untuk menangis tiba-tiba.
Burnout juga dapat menyebabkan kecemasan, depresi, kemarahan, insomnia, kelelahan, nafsu makan hilang, dan sebagainya.
Kecemasan
Kecemasan dapat menimbulkan gejala seperti rasa takut berlebih dan kepanikan.
Selain itu, perasaan enggak berdaya akibat kecemasan dapat memicu kita untuk menangis tanpa alasan yang jelas.
Kita juga mungkin merasakan gejala lain seperti nervous, terancam, gemetar, hingga insomnia.
Pseudobulbar Affect (PBA)
Melansir Mayo Clinic, Pseudobulbar Affect (PBA) adalah kondisi neurobiologis yang dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk menangis.
PBA terjadi karena hubungan beberapa bagian otak yang mengatur emosi dan refleks manusia terputus.
Hal tersebut dapat menyebabkan disregulasi emosional sehingga kita dapat menangis, marah, atau tertawa tanpa terkendali.
Baca Juga: Urutan Golongan Darah yang Gampang Nangis. B Enggak Bisa Nangis di Depan Orang!
(*)