CewekBanget.ID - Pandemi COVID-19 telah berlangsung selama 2 tahun; di Indonesia sendiri, angka paparan virus Corona dan kasus positif COVID-19 terus mengalami peningkatan, meski ada masanya ketika laju pertumbuhan kasus melambat.
Kita mungkin merasa aman dan mengaku belum pernah terpapar COVID-19, lebih baik lagi jika kita sudah divaksin lengkap hingga booster.
Eits, tapi 5 hal ini justru jadi tanda bahwa kita mungkin sebetulnya sudah pernah positif COVID-19 tanpa disadari, lho! Apa saja gejalanya?
Enggak Enak Badan
Perasaan enggak enak badan sebetulnya rentan terjadi kapan saja, terutama kalau kita sedang kecapekan atau cuaca enggak bersahabat.
Tapi mungkin kita pernah merasa enggak enak badan meski enggak sampai tumbang dan jatuh sakit.
Faktanya, hal ini justru bisa jadi tanda kalau sebetulnya kita telah terpapar COVID-19.
COVID-19, termasuk varian terbaru Omicron, memang cenderung bergejala lebih ringan pada kita yang sudah divaksin lengkap.
Jadi ini mungkin tanda kalau sebetulnya kita sedang atau pernah positif COVID-19, tapi enggak terlalu bergejala dan tanpa pernyataan medis resmi.
Baca Juga: Jaga Paru-paru tetap Sehat dengan Rajin Konsumsi 5 Superfood Ini!
Demam dan Batuk
Pernah mengalami demam dan batuk-batuk tapi enggak menunjukkan hasil flu atau pilek setelah melalui pemeriksaan medis?
Nah, ini bisa jadi tanda COVID-19, karena gejalanya memang mirip seperti itu.
Apa lagi kalau sedang musim penyakit flu, kita kadang keliru membedakan flu dengan COVID-19.
Makanya, saat merasa enggak enak badan hingga demam dan batuk, hal pertama yang sebaiknya kita lakukan adalah menempuh tes kesehatan untuk memastikan status paparan virus Corona.
Rambut Rontok
Rambut rontok menjadi salah satu gejala umum lain dari COVID-19 yang kerap luput dari perhatian.
Rambut sangat mungkin rontok karena berbagai faktor, tapi kita patut curiga apabila rambut rontok dalam jumlah banyak hingga membentuk gumpalan.
Kerontokan rambut diketahui berkaitan dengan infeksi COVID-19 di masa lampau.
Baca Juga: 4 Efek Samping Umum Setelah Vaksin Booster COVID-19. Jangan Panik!
Melansir dari The Healthy, fenomena ini dikenal sebagai telogen effluvium dan terjadi ketika stres fisik maupun psikologis menyebabkan akar rambut terpaksa berada dalam posisi rehat.
Meski enggak secara spesifik berkaitan dengan COVID-19, gejala ini cukup sering ditemukan pada pasien yang sedang dalam masa pemulihan atau orang yang enggak menyadari diri mereka terinfeksi COVID-19.
Orang Terdekat Positif
Kalau kita tinggal satu atap dengan orang lain, misalnya keluarga, dan hampir semuanya didiagnosa positif COVID-19, berarti kemungkinan besar kita juga mengalami hal yang sama.
Atau mungkin justru kita jadi yang pertama mengalaminya dan enggak sempat melakukan tes pada saat kita terkena COVID-19.
Wajar kalau ini terjadi, sebab kadang COVID-19 enggak membuat kita menunjukkan gejala berarti, terutama jika kita telah divaksin.
Selain itu, untuk varian virus Omicron, gejala yang timbul juga cenderung lebih ringan ketimbang varian COVID-19 lainnya.
Baca Juga: Cara Mencegah Long COVID Setelah Negatif COVID-19, Termasuk Divaksin!
Masalah Perut dan Pencernaan
Ternyata COVID-19 juga bisa menyerang sistem pencernaan.
Meski merupakan penyakit pernapasan, enggak semua orang mengalami gejala seperti batuk atau bernapas pendek.
Beberapa orang mungkin mengalami diare sebagai tanda terifeksi virus Corona.
Kalau kita mengalami diare, mual, dan muntah setelah berinteraksi dengan orang yang positif COVID-19, kita harus lebih curiga dan segera melakukan tes kesehatan.
(*)