Rambut Kemaluan Enggak Boleh Dicabut, Nanti Terkena 5 Risiko Ini!

By Salsabila Putri Pertiwi, Rabu, 20 April 2022 | 08:20 WIB
Risiko kesehatan seksual dan reproduksi perempuan saat mencabut rambut kemaluan. (Kamonwan Wankaew)

Makanya, menghilangkan rambut kemaluan dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi umum, seperti Infeksi Saluran Kemih (ISK), vaginitis, dan infeksi jamur.

Rambut kemaluan yang dicabut juga bikin kulit lebih mudah iritasi hingga terjadi infeksi pada kulit.

Infeksi juga bisa terjadi akibat cedera saat merawat rambut kemaluan.

Bisul

Kadang bisul juga muncul di area vagina saat kita mencabut rambutnya secara paksa.

Kasus ini memang jarang terjadi sih, tapi bukan berarti enggak pernah ada.

Bisul bisa timbul akibat iritasi dan infeksi kulit, seperti selulitis dan folikulitis.

Baca Juga: Mencukur Rambut Vagina Jangan Asal, Ikuti 4 Tips yang Benar Ini!

Umumnya, bisul dimulai dari munculnya benjolan merah tepat di bawah permukaan kulit, yang mungkin berisi nanah, namun enggak sedalam abses.

Abses

 
Abses adalah infeksi yang dalam, berada di bawah kulit, serta menyebabkan nyeri, bengkak dan kemerahan.

Sama seperti bisul, abses cenderung berkembang dari iritasi akibat metode tertentu untuk menghilangkan rambut kemaluan.

Aktivitas seperti mencukur atau waxing rambut kemaluan dapat menyebabkan hal ini.