Rambut Kemaluan Enggak Boleh Dicabut, Nanti Terkena 5 Risiko Ini!

By Salsabila Putri Pertiwi, Rabu, 20 April 2022 | 08:20 WIB
Risiko kesehatan seksual dan reproduksi perempuan saat mencabut rambut kemaluan. (Kamonwan Wankaew)

CewekBanget.ID - Girls, kita mungkin kadang risih dengan rambut di area kemaluan.

Tapi rambut ini sesungguhnya justru punya fungsi yang baik untuk vagina, lho.

Rambut kemaluan sebaiknya jangan dipangkas atau dicukur sampai habis karena jadi meningkatkan risiko bahaya untuk vagina.

Apa lagi kalau rambut kemaluan sampai dicabut. Nanti malah risiko berikut ini yang terjadi!

Cedera

Dalam merawat area kemaluan yang sensitif, cedera sangat mungkin terjadi.

Melansir dari Healthline, sebuah studi tahun 2017 melaporkan bahwa cedera kerap terjadi saat melakukan perawatan kemaluan.

Ini termasuk cedera dalam bentuk luka, luka bakar, dan ruam saat orang memangkas rambut kemaluan mereka.

Dalam kasus yang sangat jarang, cedera ini bahkan membutuhkan perhatian medis.

Baca Juga: Mau Mencukur Rambut Kemaluan? Ketahui Dulu Fungsi dan Tujuannya!

Infeksi

Rambut kemaluan berfungsi sebagai pelindung dengan menjebak patogen yang bisa masuk ke tubuh.

Makanya, menghilangkan rambut kemaluan dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi umum, seperti Infeksi Saluran Kemih (ISK), vaginitis, dan infeksi jamur.

Rambut kemaluan yang dicabut juga bikin kulit lebih mudah iritasi hingga terjadi infeksi pada kulit.

Infeksi juga bisa terjadi akibat cedera saat merawat rambut kemaluan.

Bisul

Kadang bisul juga muncul di area vagina saat kita mencabut rambutnya secara paksa.

Kasus ini memang jarang terjadi sih, tapi bukan berarti enggak pernah ada.

Bisul bisa timbul akibat iritasi dan infeksi kulit, seperti selulitis dan folikulitis.

Baca Juga: Mencukur Rambut Vagina Jangan Asal, Ikuti 4 Tips yang Benar Ini!

Umumnya, bisul dimulai dari munculnya benjolan merah tepat di bawah permukaan kulit, yang mungkin berisi nanah, namun enggak sedalam abses.

Abses

 
Abses adalah infeksi yang dalam, berada di bawah kulit, serta menyebabkan nyeri, bengkak dan kemerahan.

Sama seperti bisul, abses cenderung berkembang dari iritasi akibat metode tertentu untuk menghilangkan rambut kemaluan.

Aktivitas seperti mencukur atau waxing rambut kemaluan dapat menyebabkan hal ini.

Jadi hati-hati lho, ya!

Infeksi Menular Seksual

Perawatan rambut kemaluan juga berkaitan dengan peningkatan risiko Infeksi Menular Seksual (IMS).

Beberapa kasus IMS yang berkaitan dengan perawatan rambut kemaluan di antaranya klamidia, herpes, HIV, human papillomavirus (HPV), moluskum kontagiosum, dan sipilis.

Ini mungkin terjadi karena rambut kemaluan berfungsi untuk menjaga vagina dari bakteri dan virus luar, sehingga menghilangkannya bikin vagina berada pada posisi rawan.

Kalau memang kita pengin memangkas rambut kemaluan, bersihkan kulit terlebih dulu untuk mencegah transmisi bakteri, lalu aplikasikan disinfektan pada silet atau gunting.

Pastikan juga semua alat yang kita gunakan untuk perawatan telah didisinfeksi dan gantilah silet secara rutin, serta hindari menggunakan gunting yang digunakan untuk memangkas benda lain.

Pokoknya semoga kita bisa selalu menjaga kebersihan area kemaluan, ya!

 Baca Juga: Jangan Dicukur Habis! Ini 4 Manfaat Adanya Rambut pada Vagina

(*)