Apalagi Pakistan dan negara tetangganya, India sedang dilanda gelombang panas yang parah sampai menewaskan puluhan orang.
Banyak orang yang mengkritik tindakan dari seleb Tiktok Humaira Asghar tersebut.
Salah satunya aktivis lingkungan dan Ketua Dewan Pengelolaan Margasatwa Islamabad, Rina Saeed Khan Satti.
Lewat akun Twitternya, Satti mengatakan bahwa berpose di depan kebakaran hutan merupakan tren yang mengganggu dan membawa malapetaka.
Sebab, aksi yang telah menjadi tren di Pakistan ini memicu pembakaran hutan yang lebih luas selama musim panas yang semakin membuat negara itu kering.
Baca Juga: Marsha Aruan Bikin Tiktok Bareng Chandrika Chika, Netizen: Ganti Teman Deh!
Satti mengatakan, "Dia seharusnya pegang seember air buat memadamkan api, bukan membuatnya terlihat mewah.
Kelompok itu mengatakan seenggaknya ada satu kebakaran lain minggu ini di perbukitan di sekitar ibu kota Pakistan yang dimulai demi konten video di media sosial.
Pesan yang dikirim oleh video ini terlalu berisiko dan perlu ditahan. Di Australia ada penjara seumur hidup bagi mereka yang memulai kebakaran hutan. Kita perlu memperkenalkan undang-undang serupa @WildlifeBoard,” cuit Satti.
Netizen lain mendukung apa yang dikatakan oleh Satti atas tindakan Asghar tersebut yang disebut "ketidaktahuan dan kegilaan belaka".
Pakistan Rentan Cuaca Ekstrem
Menurut Indeks Risiko Iklim Global yang disusun oleh LSM Germanwatch, Pakistan adalah negara kedelapan yang paling rentan terhadap cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Suhu telah mencapai puncaknya pada 51 derajat Celcius di beberapa bagian negara Pakistan dalam beberapa hari terakhir. Hal ini membuat orang miskin dan rentan berjuang untuk mengalahkan panas di negara tersebut.
Tetapi para ahli mengatakan tentang kurangnya kesadaran di antara masyarakat soal masalah lingkungan.
Sherry Rehman, Menteri Federal Pakistan untuk Perubahan Iklim mengatakan, pada akhir April negaranya telah melewatkan musim semi atau langsung beralih dari musim dingin ke musim panas.
Kebakaran hutan biasa terjadi dari pertengahan April hingga akhir Juli yang disebabkan oleh suhu yang membakar dan kilat serta pertanian tebas-bakar.
Baca Juga: Ketagihan Main TikTok, Novia Bachmid Justru Batasi Main Sosial Media
(*)