CewekBanget.ID - Seleb Tiktok asal Pakistan, Humaira Ashgar dapat banyak kritik setelah dirinya berpose dekat kebakaran hutan untuk kontennya.
Seleb TikTok itu mengunggah video ketika dia sedang berjalan di depan lereng bukit Margalla Hills yang terbakar.
Kawasan tersebut masih merupakan bagian dari lereng Pegunungan Himalaya.
Dalam video yang beredar, Humaira Asghar yang juga dikenal sebagai Dolly (@dollyofficial) berjalan dengan gaun mewah berwarna silver dengan api berkobar di belakangnya.
Dengan latar musik, dia meng-edit video dengan sentuhan slow motion.
Unggahan itu diberi judul "Api meletus di mana pun aku berada," tulis Asghar di caption, mengutip Al Jazeera, dari laman Kompas.
Bakar Hutan Demi Konten Jadi Tren
Video viral Humaira Asghar itu viral setelah beberapa waktu lalu polisi menangkap seorang cowok di kota barat laut Abbottabad.
Dia ditangkap karena sengaja membakar hutan sebagai latar untuk sebuah video.
Baca Juga: Universitas di Amerika Membuat Kelas Khusus Belajar TikTok, Tertarik?
Akibat perbuatan cowok tersebut, Humaira Asghar harus menghadapi penyelidikan kriminal, karena diduga melakukan hal yang sama.
Menurut media Pakistan, The News, polisi Islamabad mengajukan laporan atas video tersebut. Mereka sedang menyelidiki apakah Asghar melanggar undang-undang perlindungan lingkungan dan satwa liar di negara itu.
“Area tersebut merupakan bagian dari Taman Nasional Margalla Hills yang telah melaporkan beberapa insiden kebakaran hutan baru-baru ini yang merusak ekosistem,” menurut laporan polisi.
Asghar menjadi orang kedua yang dituduh membakar hutan untuk video TikTok dengan sengaja.
Enggak cuma Asghar, ada dua orang lagi yang diduga membakar hutan di Margalla Hills untuk video TikTok.
Ada bagian video saat mereka terlihat membakar hutan dengan korek api, sesuai dengan yang dilaporkan oleh Hindustan Times.
TikTok telah merilis pernyataan resmi bahwa konten yang melanggar pedoman dan mempromosikan perilaku berbahaya dan ilegal enggak diperbolehkan.
Klarifikasi Humaira Asghar
Asghar yang punya lebih dari 11,5 juta pengikut di TikTok ini sudah menghapus video tersebut.
Baca Juga: Selena Gomez Dituding Sindir TikTok Hailey Bieber, Langsung Minta Maaf
Humaira Asghar sendiri telah mengklarifikasi bahwa dia enggak menyalakan api. Dirinya juga sempat beri pernyataan yang dirilis oleh asistennya.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh asistennya itu, dia menuliskan, "Enggak ada salahnya membuat video."
Memicu Amarah Masyarakat
Aksi dari Humaira Asghar ini tentunya memicu amarah masyarakat.
Apalagi Pakistan dan negara tetangganya, India sedang dilanda gelombang panas yang parah sampai menewaskan puluhan orang.
Banyak orang yang mengkritik tindakan dari seleb Tiktok Humaira Asghar tersebut.
Salah satunya aktivis lingkungan dan Ketua Dewan Pengelolaan Margasatwa Islamabad, Rina Saeed Khan Satti.
Lewat akun Twitternya, Satti mengatakan bahwa berpose di depan kebakaran hutan merupakan tren yang mengganggu dan membawa malapetaka.
Sebab, aksi yang telah menjadi tren di Pakistan ini memicu pembakaran hutan yang lebih luas selama musim panas yang semakin membuat negara itu kering.
Baca Juga: Marsha Aruan Bikin Tiktok Bareng Chandrika Chika, Netizen: Ganti Teman Deh!
Satti mengatakan, "Dia seharusnya pegang seember air buat memadamkan api, bukan membuatnya terlihat mewah.
Kelompok itu mengatakan seenggaknya ada satu kebakaran lain minggu ini di perbukitan di sekitar ibu kota Pakistan yang dimulai demi konten video di media sosial.
Pesan yang dikirim oleh video ini terlalu berisiko dan perlu ditahan. Di Australia ada penjara seumur hidup bagi mereka yang memulai kebakaran hutan. Kita perlu memperkenalkan undang-undang serupa @WildlifeBoard,” cuit Satti.
Netizen lain mendukung apa yang dikatakan oleh Satti atas tindakan Asghar tersebut yang disebut "ketidaktahuan dan kegilaan belaka".
Pakistan Rentan Cuaca Ekstrem
Menurut Indeks Risiko Iklim Global yang disusun oleh LSM Germanwatch, Pakistan adalah negara kedelapan yang paling rentan terhadap cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Suhu telah mencapai puncaknya pada 51 derajat Celcius di beberapa bagian negara Pakistan dalam beberapa hari terakhir. Hal ini membuat orang miskin dan rentan berjuang untuk mengalahkan panas di negara tersebut.
Tetapi para ahli mengatakan tentang kurangnya kesadaran di antara masyarakat soal masalah lingkungan.
Sherry Rehman, Menteri Federal Pakistan untuk Perubahan Iklim mengatakan, pada akhir April negaranya telah melewatkan musim semi atau langsung beralih dari musim dingin ke musim panas.
Kebakaran hutan biasa terjadi dari pertengahan April hingga akhir Juli yang disebabkan oleh suhu yang membakar dan kilat serta pertanian tebas-bakar.
Baca Juga: Ketagihan Main TikTok, Novia Bachmid Justru Batasi Main Sosial Media
(*)