Beberapa percaya, lipoma terbentuk karena tubuh enggak seimbang dan enggak mampu memproses bahan yang enggak diinginkan melalui saluran normal seperti ginjal atau hati.
Ada juga yeng berpendapat, terdapat faktor genetik yang berperan sebagai penyebab lipoma.
Selain itu, ada juga dugaan kalau lipoma bisa muncul akibat respon tubuh terhadap trauma fisik.
Enggak sampai di situ, lipoma diduga dapat tumbuh pada orang yang kurang aktif bergerak.
Tapi perlu digaris bawahi dugaan ini belum terbukti ya, girls!
Baca Juga: 8 Penyebab Nyeri Payudara Padahal Enggak Ada Benjolan. Bahaya?
Meski begitu, ada beberapa kondisi genetik yang dapat menyebabkan seseorang memiliki satu atau lebih lipoma, yaitu:
- Penyakit sindrom Gardner, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan tumor jinak terbentuk.
- Adiposis dolorosa, suatu kondisi yang ditandai oleh munculnya benjolan lunak isi lemak.
- Familial multiple lipomatosis, kondisi turun-temurun yang menyebabkan beberapa benjolan berisi lapisan lemak terbentuk.
- Penyakit Madelung, kondisi langka yang ditandai dengan benjolan berisi lapisan lemak yang terbentuk di sekitar tubuh bagian atas.
- Penyakit sindrom Cowden, yang ditandai oleh tumor jinak, kulit berlebih, dan ukuran benjolan yang cukup besar.
Kapan harus menghilangkan lipoma?
Penting diperhatikan, kalau benjolan semakin membesar dan agresif, segera hubungi dokter.
Demikian juga, bila benjolan itu menimbulkan nyeri atau berubah warna.
Jika lipoma berkembang lambat dan malah bertambah ukurannya, itu bisa menjadi gejala masalah kesehatan tertentu yang serius.
Apalagi kalau lipoma berubah menjadi kemerahan, ada sensasi hangat, dan terjadi pembengkakan.
Baca Juga: 5 Bahaya Sering Mencabut Bulu Ketiak, Bikin Ketiak Jadi Hitam!
(*)