CewekBanget.ID - Bulu vagina sering rontok, girls?
Apakah hal ini merupakan hal yang wajar atau justru sebaliknya?
Sebenarnya, bulu pada kemaluan yang rontok bukanlah suatu hal yang perlu dikhawatirkan.
Tapi, ini bisa jadi indikasi kondisi kesehatan tertentu, nih!
Penyebab Bulu Vagina Rontok
Melansir Grid Health, berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan bulu vagina kita rontok. Salah satunya penyakit autoimun, lho, simak:
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Ini 5 Penyebab Area Sekitar Vagina Terlihat Gelap
1. Alopecia areata
Selain perubahan hormon, rambut kemaluan rontok juga bisa disebabkan oleh kondisi medis alopecia areata.
Alopecia aerata adalah gangguan autoimun yang menyebabkan rambut rontok, seringnya dalam bentuk gumpalan.
Jika menyebabkan rambut kemaluan dan bagian tubuh yang lainnya rontok, maka bisa disebut dengan alopecia universalis.
Penyakit autoimun ini bisa menyerang siapa aja. Enggak cuma cewek, cowok pun bisa kena!
2. Terlalu sering bercukur
Mencukur bulu kemaluan adalah hal yang umum dilakukan oleh orang-orang, untuk mencegah rasa gatal dan enggak nyaman.
Namun, terlalu sering bercukur ternyata juga dapat menjadi penyebab bulu kemaluan rontok.
Selain bercukur, proses hair removal yang berisiko menyebabkan bulu kemaluan rontok yakni waxing dan cukur menggunakan pisau cukur elektrik.
Bulu vagina yang sering dicukur, menjadi lebih lama untuk tumbuh atau jumlahnya berkurang.
Baca Juga: Ingin Area Vagina Wangi dan Bersih? Caranya Pakai 5 Bahan Alami Ini
3. Perubahan hormon
Melansir laman Harley Street Hair Clinic, penyebab utama rambut kemaluan rontok adalah perubahan hormon yang terjadi di tubuh.
Misalnya, ketika seorang wanita memasuki masa menopause. Fase menopause menyebabkan perubahan pada produksi hormon.
Kondisi ini, secara enggak langsung menyebabkan rambut kemaluan rontok dan biasanya juga terjadi pada rambut di area tubuh yang lain.
Baca Juga: Begini 5 Tips Merawat Rambut Vagina yang Benar, Jangan Sembarangan
4. Vaginitis atrofi
Dilansir dari Medical News Today, kerontokan pada bulu vagina dapat menjadi tanda vaginitis atrofi.
Ini merupakan kondisi yang mengarah para perubahan yang terjadi pada jaringan vulva dan vagina. Penyebabnya adalah penurunan kadar estrogen.
Vaginitis atrofi biasa terjadi pada wanita yang mengalami menopause, di mana kadar estrogen dalam tubuh mulai berkurang.
Saat mengalami vaginitis atrofi, enggak cuma bulu kemaluan rontok saja yang terjadi.
Tapi, jaringan vulva dan dinding vagina menjadi tipis, kering, atau enggak elastis.
5. Efek kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan yang biasa dilakukan untuk mengatasi kanker.
Pengobatan ini bertujuan untuk menghasilkan sel kanker yang tumbuh berlebihan.
Kerontokan rambut, yang juga terjadi pada kemaluan, dapat terjadi akibat dari kemoterapi yang sedang dijalankan.
Baca Juga: Begini Tips Waxing Rambut Kemaluan Dirumah, Dijamin Tidak Terasa Perih
(*)