CewekBanget.ID - Kadang tampak sepele, tapi gangguan telinga dan pendengaran sekecil apapun yang kita rasakan jangan diabaikan begitu saja, ya.
Mungkin kita pernah merasakan bagian dalam telinga seperti penuh, berair, tersumbat, nyeri, dan sebagainya.
Bukan cuma satu, ada beberapa jenis gangguan pendengaran yang membutuhkan penanganan berbeda-beda tergantung penyebab dan gejalanya.
Makanya, lebih baik mengenali jenis-jenis gangguan pendengaran berikut ini agar kita dapat mengatasinya dengan cara yang tepat, ya.
Gangguan Pendengaran Konduktif
Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika suara enggak dapat ditransmisikan dengan baik karena adanya gangguan pada telinga luar atau tengah.
Beberapa penyebab gangguan pendengaran konduktif antara lain kotoran telinga berlebihan yang menghalangi saluran telinga, kelainan bentuk telinga atau bagian telinga di luar kanal, dan infeksi serta cairan di telinga tengah.
Dalam banyak kasus, gangguan pendengaran konduktif dapat diobati secara medis.
Gangguan Pendengaran Sensorineural
Kebanyakan gangguan pendengaran sensorineural bersifat permanen dan enggak dapat diobati secara medis.
Gangguan ini pun dapat mengakibatkan kesulitan membedakan suara dan memahami pembicaraan.
Terdapat banyak penyebab gangguan pendengaran sensorineural, seperti proses penuaan, genetika, terlalu lama terkena suara keras, dan pengaruh atau efek samping obat-obatan tertentu.
Gangguan Pendengaran Campuran
Gangguan pendengaran campuran adalah kombinasi dari gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif.
Kondisi ini diakibatkan dari masalah kedua bagian telinga, baik bagian dalam, luar atau tengah.
Pilihan pengobatan untuk mengatasi gangguan pendengaran campuran, antara lain obat-obatan, operasi, menggunakan alat bantu dengar, dan implan pendengaran telinga tengah (Vibrant Sound Bridge) atau implant hantaran tulang (Bone Bridge).
Gangguan Pendengaran Saraf
Gangguan pendengaran saraf adalah masalah yang dihasilkan dari enggak adanya atau kerusakan pada saraf pendengaran.
Gangguan pendengaran saraf biasanya mendalam dan permanen.
Alat bantu dengar dan implan koklea enggak dapat membantu karena saraf enggak dapat menyampaikan informasi suara ke otak.
Dalam banyak kasus, implan batang otak (ABI) mungkin dapat menjadi pilihan terapi mengatasi gangguan pendengaran saraf.
(*)