Sering Dilakukan, Ternyata 5 Kebiasaan Ini Toxic, lho. Waduh!

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 23 Juli 2022 | 15:20 WIB
Ilustrasi kebiasaan toxic (kpopnews)

CewekBanget.ID - Kita yakin enggak nih, kalau selama ini kebiasaan yang kita lakukan itu wajar-wajar saja dan enggak toxic bagi diri sendiri atau orang lain?

Sebelumnya, kita perlu tahu dulu kebiasaan apa saja yang toxic dan enggak toxic.

Faktanya, ternyata masih banyak hal yang sering kita lakukan dan dianggap enggak masalah, padahal sebetulnya merupakan hal yang toxic dan harus dihentikan.

Pernah melakukan hal ini? Yuk, berhenti. Toxic nih ternyata!

Menganggap Emosi yang Tertahan Sebagai Ketenangan

Hayo, kita pernah menahan emosi dan menganggapnya sebagai tanda kalau kita orang yang tenang, enggak?

Emosi memang enggak boleh meluap sampai meledak-ledak, tapi memaksanya tertahan dan enggak dikeluarkan sama sekali itu toxic lho, girls.

Ketika kita sampai enggak mengizinkan diri sendiri untuk merasakan emosi dan enggak memvalidasi pengalaman kita sendiri, berarti ada yang salah dan hal yang kita alami itu bukan bentuk ketenangan.

Alih-alih menahan emosi dan enggak berkomunikasi mengenai hal itu sama sekali, coba cari cara melampiaskan emosi yang dapat membuat diri kita lega sekaligus enggak sampai berlebihan.

Baca Juga: Curhat Cewek yang Punya Teman KPopers Toxic Suka Jelekin Idol Lain

Meromantisir Kesendirian dan Jadi Independen

Masih bangga karena kita penyendiri dan merasa diri kita independen?

Meski menjadi sosok yang mandiri itu baik dan perlu, ditambah lagi kita memang perlu belajar hidup sendirian, hal ini jangan sampai menjadi alasan bagi kita untuk lantas menutup diri dari orang lain dan dunia di sekitar kita.

Kita mungkin merasa kesendirian dan independensi yang kita alami sekarang ini sebagai sebuah prestasi, tapi coba cek lagi: mungkinkah kita begini karena sedang kabur dari sesuatu?

Faktanya, menganggap diri kita harus sendirian supaya dapat merasa bahagia adalah sesuatu yang toxic dan sebaiknya kita enggak berpikir seperti itu lagi.

Perfeksionis dalam Segala Hal

Bukannya menjadi perfeksionis itu buruk, tapi kita juga harus sadar kalau enggak ada hal yang sempurna di dunia ini.

Faktanya, perfeksionisme dianggap sebagai pemikiran yang toxic dan berkaitan dengan depresi, kecemasan, hingga berbagai masalah kesehatan mental lainnya, karena hal ini kerap membuat kita menghakimi diri sendiri setiap kali berbuat kesalahan.

Ingat, yang terpenting dalam perjalanan hidup seorang manusia adalah pemahaman kalau kita enggak butuh kesempurnaan, tapi kenyataan dalam memandang dan menjalani hidup.

Baca Juga: Anti Toxic, Begini Cara Jalin Komitmen yang Sehat dalam Pacaran

Begadang dan Tidur Larut Malam

Hayo lho, enggak boleh lagi mengglorifikasi kebiasaan begadang dan tidur tengah malam, ya!

Kebiasaan ini sudah diketahui berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental.

Jangan lupa, tidur dapat memperbaiki suasana hati dan tentunya menjaga diri kita tetap sehat.

Sebaliknya, kebiasaan memaksakan diri untuk tetap terjaga dan beraktivitas di malam hari juga bukan sesuatu yang patut dibanggakan.

Berkorban Demi Menyenangkan Orang Lain

Kita tentu pengin membuat orang lain merasa senang dengan keberadaan kita.

Tapi ini enggak berarti kita perlu mengorbankan diri kita sendiri demi mencapai hal tersebut, ya.

Kita enggak perlu selalu bertanggungjawab atas kebahagiaan orang lain.

Fokuslah membahagiakan diri sendiri dulu sebelum terlalu jauh memikirkan orang lain.

 Baca Juga: Enggak Mudah, Ini Alasan Kita Sulit Keluar dari Toxic Relationship!

(*)