5 Hal Setelah Putus yang Ternyata Wajar Saja! Pernah Mengalami?

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 3 September 2022 | 19:20 WIB
Drama Korea So I Married My Anti Fanf (Foto : imdb.com)

CewekBanget.ID - Pengalaman putus pacaran kerap kali enggak menyenangkan.

Selain rasa sedih, putus hubungan yang kurang baik mungkin akan menyebabkan munculnya perasaan kesal, sakit hati, dan sebagainya.

Setelah putus dari pacar, mungkin kita pernah mengalami sejumlah hal ini dan bertanya-tanya apakah itu wajar atau enggak.

Kita boleh meredakan pikiran kita nih, sebab ternyata hal-hal berikut ini lumrah dialami setelah putus.

Penyangkalan

Denial atau sikap penyangkalan bisa muncul setelah kita putus pacaran, misalnya ketika kita sulit menerima fakta bahwa hubungan dengan doi sudah berakhir.

Penyangkalan bukan sesuatu yang harus dihindari, terutama jika kita betul-betul baru putus.

Faktanya, penyangkalan merupakan langkah pertama dari 5 tahap kesedihan (stages of grief).

Penyangkalan ini membuat kita tetap bertahan, dengan otak yang memproses kejadian putus sambil berusaha mengabaikan kenyataan pahit di hadapan kita setelah hubungan berakhir.

Baca Juga: Baru Putus Cinta? 5 Quotes Ini Bikin Kita Lebih Semangat Move On

Kesedihan

Setelah menyangkal, gelombang kesedihan baru menghantam kita pada akhirnya.

Kalau saat menyangkal kita bisa berusaha tetap tenang seakan enggak terjadi apa-apa, pada tahap kesedihan kita baru dihantam gelombang penyesalan dan kepanikan.

Mungkin inilah saat-saat ketika kita banyak menangis, mengenang momen bahagia bersama mantan, hingga kalut memikirkan masa depan tanpa doi.

Enggak perlu ditahan! Kalau memang kita merasa sedih, luapkan saja dengan cara-cara yang bisa kita lakukan, tapi ingat bahwa gelombang kesedihan ini akan berakhir juga pada waktu yang tepat.

Penawaran

Lepas dari tahap kesedihan, mungkin kita mulai berkompromi dan membuat penawaran dengan diri sendiri. 

Kita juga membuat skenario seandainya situasi jadi lebih baik dan kita berkesempatan untuk berpacaran lagi dengan mantan.

 Baca Juga: 3 Hal yang Bikin Kita Gampang lupa Sama Mantan Saat Baru Putus

Misalnya, kalau kita bisa memperbaiki hubungan dengan dirinya, kita berjanji enggak bakal terlalu bawel lagi atau akan lebih memperhatikan doi.

Tapi pemikiran seperti ini sebetulnya enggak perlu, karena biasanya hal itu merupakan janji kosong belaka.

Kemarahan

Ketika penawaran enggak berhasil, barulah kemarahan melanda kita.

Kita mungkin akan menyalahkan berbagai hal setelah putus; entah diri kita sendiri yang merasa enggak dapat menjaga hubungan, situasi yang menyebabkan hubungan harus berakhir, atau doi yang mencampakkan kita begitu saja.

Sisi positifnya, hal ini akan membuat kita jadi lebih produktif karena kita berusaha menunjukkan kalau kita baik-baik saja tanpa doi.

Tapi kalau sudah enggak terkontrol, kemarahan ini bisa jadi malah merugikan kita; jadi pastikan untuk mengontrol rasa marah sewajarnya saja.

Penerimaan

Setelah 4 tahap di atas, akhinya kita sampai pada tahap penerimaan setelah putus.

Pada titik ini, kita menyadari bahwa mungkin hubungan kandas karena memang kita dan doi enggak ditakdirkan untuk bersama.

Inilah saatnya kita menerima bahwa hubungan tersebut sudah berakhir dan kita tinggal memilih untuk memulihkan diri dulu atau segera move on dan mencoba menjalani hubungan baru dengan orang lain.

Kalau dijalani dengan benar, kita akan merasa lebih damai setelah mencapai tahap ini.

Baca Juga: Penjelasan Putusnya Thor dan Jane Foster, Miskomunikasi Aja Sih!

(*)