Celana dalam nilon juga gampang menyebabkan area vagina jadi lembap sehingga bakteri dan jamur mudah berkembang biak, karena bahannya enggak menyerap keringat.
3. Teliti campuran bahan celana dalam
Kadang produsen memadukan bahan katun dengan bahan lain seperti spandex ,lycra, lateks, sutra, nilon atau vynil untuk membuat celana dalam menjadi strecth.
Katun memang yang paling bagus meski secara estetik kurang karena enggak ada bahan elastisnya.
Padahal bahan elastis menguntungkan untuk membentuk kontur tubuh.
Yang perutnya buncit akan tampak rata, yang pantatnya turun jadi kelihatan kencang.
Jika kita pengin memilih celana dalam dengan campuran bahan yang bisa strecth, boleh-boleh aja, kok.
Asal lebih banyak unsur katunnya dan penggunaanya enggak untuk jangka waktu yang lama, karena bahan-bahan yang elastis ini menghalangi proses penguapan sehingga kelembapan bertambah.
Pada mereka yang berkulit sensitif, campuran bahan-bahan di atas, berisiko menimbulkan iritasi.
4. Ukuran celana dalam penting banget!
- Cari ukuran yang pas! Jangan pilih celana dalam yang terlalu ketat atau longgar.
- Pastikan kulit enggak tertekan oleh celana dalam.
- Jika ada tanda kulit tertekan, berati membutuhkan celana dalam dengan ukuran lebih besar.
- Karet di bagian perut juga enggak boleh terlalu ketat karena akan timbul alergi akibat tekanan lantaran pemakaian yang terlalu ketat dan terus-menerus. Ini juga bisa menimbulkan merah-merah di bagian yang tertekan tersebut.
- Pilih potongan celana dalam yang pangkal pahanya enggak sempit sehingga gerakan kaki lebih leluasa.
- Untuk menemukan ukuran celana dalam yang pas, jangan segan-segan bertanya pada pramuniaga di konter khusus yang menjual pakaian dalam.
Nah, itu tadi beberapa tips buat memilih celana dalam yang sehat buat para cewek.
Jangan sampai salah lagi ya, girls!
(*)
Baca Juga: 5 Jenis Celana Dalam yang Harus Dibuang dari Lemari Kita. Jangan Lagi Dipakai!