Cegah Kanker Payudara, Kenapa Harus SADARI Setelah Menstruasi?

By Salsabila Putri Pertiwi, Jumat, 7 Oktober 2022 | 13:05 WIB
Cara mendeteksi dini kanker payudara dapat dilakukan secara mandiri di rumah setelah haid berakhir. ()

SADARI Setelah Menstruasi

Periksa Payudara Sendiri (SADARI) adalah sebuah gerakan untuk mengecek kondisi payudara dan area sekitar payudara secara mandiri dan berkala, demi mendeteksi potensi kanker payudara.

"Skrining kanker payudara adalah hal yang wajib dan penting dilakukan oleh setiap masyarakat, untuk mendeteksi kemunculan kanker payudara sejak dini," ungkap dr. Walta.

Kita bisa banget melakukan SADARI di rumah, kok, dan sebaiknya dilakukan sekitar seminggu setelah hari pertama menstruasi.

"Ini harus secara berkala dilakukan pada hari ke-7 sampai 10 setelah hari pertama menstruasi, atau tanggal tertentu untuk yang sudah menopause," kata dr. Walta.

Menurut dr. Walta, pemeriksaan dianjurkan pada durasi tersebut karena payudara kita sebagai cewek sangat dipengaruhi oleh hormon estrogen, yang bikin payudara mengencang saat menstruasi dan akan menurun di hari ke-7 hingga 10 setelah menstruasi.

"Jadi paling ideal adalah pada saat kadar hormon serendah mungkin, di mana payudara dalam kondisi yang tidak terlalu terpengaruh oleh hormon estrogen," jelas dokter tersebut.

Jangan Takut Diagnosis

Nah, tapi salah satu hal yang kerap menghambat kita untuk memeriksa kondisi payudara adalah kemungkinan diagnosis terburuk yang mungkin akan kita dapatkan.

Baik dr. Walta maupun penyintas kanker payudara Kartika Kembaren, sama-sama mendorong kita untuk enggak berpikir demikian.

Justru kalau kita bisa menemukan risiko kanker payudara sedini mungkin, kita juga bisa mencegah hal-hal buruk terjadi lebih parah ke depannya.

Selain itu, Kartika yang didiagnosis kanker payudara pada tahun 2021 lalu juga mengaku, awalnya ia mendapatkan berbagai informasi tentang kanker payudara di internet, yang ternyata kerap meleset dan keliru.

Makanya, kalau kita punya kecurigaan kalau kita berisiko terkena kanker payudara, sebaiknya kita langsung berkonsultasi ke dokter.

Hal ini demi menekan angka kasus kanker payudara di Indonesia dan meningkatkan angka kesembuhannya.

 Baca Juga: 4 Penyebab Risiko Kanker Payudara Bisa Meningkat, Jangan Lengah!

(*)