Cegah Kanker Payudara, Kenapa Harus SADARI Setelah Menstruasi?

By Salsabila Putri Pertiwi, Jumat, 7 Oktober 2022 | 13:05 WIB
Cara mendeteksi dini kanker payudara dapat dilakukan secara mandiri di rumah setelah haid berakhir. ()

CewekBanget.ID - Kanker payudara diketahui sebagai jenis kanker paling umum terjadi di dunia.

Bahkan, angka pasien dan kasus kematian akibat kanker payudara di Indonesia tergolong paling tinggi dibanding jenis kanker yang lain.

Kebanyakan kasus fatal terjadi lantaran baru dilaporkan atau ditemukan dalam kondisi stadium lanjut, dengan angka kesembuhan yang lebih kecil.

Makanya, kita harus mulai rajin melakukan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) sejak usia muda ya, girls.

SADARI dianjurkan untuk dilakukan pada hari ke-7 sampai 10, sejak hari pertama menstruasi dimulai.

Kenapa harus seperti itu, ya? Simak penjelasannya agar kita bisa lebih memahami proses SADARI dan mencegah kanker payudara!

Kesalahan Mengenali Benjolan

Salah satu gejala kanker payudara yang umum diketahui adalah benjolan yang teraba di area payudara hingga ketiak.

Tapi menurut Ahli Onkologi dan Ketua Perhimpunan Ahli Beda Onkologi Indonesia (PERABOI) dr. Walta Gautama, kita masih sering keliru mengenali gejala benjolan ini, seperti yang disampaikannya di acara peluncuran slogan 'Ayo SADARI Setelah Menstruasi' dari brand pembalut Charm, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada Kamis (6/10/2022).

Kata dr. Walta, kita harus waspada sejak mendapati sesuatu yang menyerupai benjolan dengan tekstur yang masih kenyal atau belum terlalu kentara, alih-alih baru waspada saat mendapati benjolan yang sudah keras.

Benjolan yang mengeras justru merupakan tanda kalau tumor atau kanker payudara sudah berada pada stadium lanjut.

Baca Juga: 3 Gejala Kanker Payudara Pada Cowok, Jangan Sampai Diremehkan!

SADARI Setelah Menstruasi

Periksa Payudara Sendiri (SADARI) adalah sebuah gerakan untuk mengecek kondisi payudara dan area sekitar payudara secara mandiri dan berkala, demi mendeteksi potensi kanker payudara.

"Skrining kanker payudara adalah hal yang wajib dan penting dilakukan oleh setiap masyarakat, untuk mendeteksi kemunculan kanker payudara sejak dini," ungkap dr. Walta.

Kita bisa banget melakukan SADARI di rumah, kok, dan sebaiknya dilakukan sekitar seminggu setelah hari pertama menstruasi.

"Ini harus secara berkala dilakukan pada hari ke-7 sampai 10 setelah hari pertama menstruasi, atau tanggal tertentu untuk yang sudah menopause," kata dr. Walta.

Menurut dr. Walta, pemeriksaan dianjurkan pada durasi tersebut karena payudara kita sebagai cewek sangat dipengaruhi oleh hormon estrogen, yang bikin payudara mengencang saat menstruasi dan akan menurun di hari ke-7 hingga 10 setelah menstruasi.

"Jadi paling ideal adalah pada saat kadar hormon serendah mungkin, di mana payudara dalam kondisi yang tidak terlalu terpengaruh oleh hormon estrogen," jelas dokter tersebut.

Jangan Takut Diagnosis

Nah, tapi salah satu hal yang kerap menghambat kita untuk memeriksa kondisi payudara adalah kemungkinan diagnosis terburuk yang mungkin akan kita dapatkan.

Baik dr. Walta maupun penyintas kanker payudara Kartika Kembaren, sama-sama mendorong kita untuk enggak berpikir demikian.

Justru kalau kita bisa menemukan risiko kanker payudara sedini mungkin, kita juga bisa mencegah hal-hal buruk terjadi lebih parah ke depannya.

Selain itu, Kartika yang didiagnosis kanker payudara pada tahun 2021 lalu juga mengaku, awalnya ia mendapatkan berbagai informasi tentang kanker payudara di internet, yang ternyata kerap meleset dan keliru.

Makanya, kalau kita punya kecurigaan kalau kita berisiko terkena kanker payudara, sebaiknya kita langsung berkonsultasi ke dokter.

Hal ini demi menekan angka kasus kanker payudara di Indonesia dan meningkatkan angka kesembuhannya.

 Baca Juga: 4 Penyebab Risiko Kanker Payudara Bisa Meningkat, Jangan Lengah!

(*)