CewekBanget.ID - Girls, siapa sih, yang enggak tahu K-Pop, K-drama, dan segala hal lainnya seputar Korea sekarang ini?
Sejak Korean Wave atau Hallyu Wave terjadi sebagai sebuah fenomena global, berbagai hal berbau Korea jadi mendunia.
Mulai dari musik, seni, fashion, hingga makeup dan kuliner, kebanyakan mengikuti arus budaya Korea Selatan yang khas dan masih mengalir kencang hingga saat ini.
Fenomena Korean Wave memang belum begitu lama terjadi, tapi bukan juga sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba.
Fyi, ada sejarah di balik menyebarnya Korean Wave hingga diterima sebagai sebuah fenomena global, lho.
Kepoin di sini sekarang juga!
Istilah Hallyu
Istilah Hallyu sendiri awalnya muncul dari media massa.
Melansir dari Kementerian Luar Negeri (MOFA) Korea Selatan, di awal tahun 1997, sebuah program siaran radio Seoul Music Room yang disiarkan dari Beijing memperkenalkan genre musik dan dance K-Pop.
Di lain waktu, boygroup K-Pop generasi pertama H.O.T menggelar konser di Beijing Worker's Gymnasium dan membuat terobosan baru bagi kebudayaan hiburan populer Korea di mata dunia.
Pada tahun 1999, para jurnalis dari Cina pun pertama kali menggunakan istilah Hallyu Wave atau Korean Wave untuk menyebut gelombang produk industri hiburan dari Korea Selatan yang menyebar di Asia.
Baca Juga: Korean Wave: 4 Alasan Skincare Korea Lebih Diminati Masyarakat Dunia
Istilah tersebut kemudian diakui juga oleh para orang Korea sendiri.
Maka sejak saat itu, Hallyu digunakan untuk mendeskripsikan popularitas dan pengaruh budaya Korea di dunia secara umum.
Korean Wave: Awal Mula
Korean Wave atau Hallyu Wave mulai menyebar, menurut Elite Asia, pada akhir tahun 1990-an.
Sebelum itu, di kisaran tahun yang sama, salah satu jenis musik yang populer di kawasan Asia adalah musik eklektik dari Jepang yang dikenal sebagai bagian dari J-Pop.
Selain itu, Cantopop dari Hong Kong juga berkontribusi dalam melahirkan sejumlah musisi legendaris yang digemari banyak orang.
Namun gelombang kesukaan terhadap musik pop Jepang berangsur-angsur surut, ditambah lagi dari skena musik Hong Kong, kepergian bintang Cantopop seperti Leslie Cheung dan Anita Mui sangat mempengaruhi pasar musik Asia.
Maka pada tahun 2000-an, budaya Korea Selatan pun menemukan jalan untuk semakin berjaya di pasar Asia melalui film, fashion, dan K-drama.
Melansir dari Sound of Life, Hallyu Wave pun dimulai ketika krisis keuangan di Asia memaksa Korea Selatan untuk membatasi impor kebudayaan dari Jepang.
Dalam situasi ini, Korea Selatan pun terdorong untuk menciptakan dan mempertajam seni dan kebudayaannya sendiri.
Departemen atau jurusan khusus berbasis budaya pun didirikan di sejumlah universitas di Korea Selatan.
Baca Juga: Begini Penampilan TVXQ dan Musisi Indonesia di ‘Korean Wave in Love.’ Penuh Cinta!
Salah satu terobosan karya kreatif Korea Selatan pada saat itu, yang akhirnya berhasil membawa gelombang Hallyu ke skala global, adalah drama Korea.
Di masa itu, sejumlah K-drama seperti Winter Sonata dan Autumn in My Heart serta original soundtrack dramanya menghasilkan peningkatan jumlah audiens, khususnya di Cina dan Asia Tenggara.
Di sisi lain, Korea Selatan juga punya memasarkan boyband atau boy group dari K-Pop yang kemudian menjadi sangat populer, seperti TVXQ, SS501, dan Super Junior pada era mereka saat itu.
Kehadiran grup-grup K-Pop pun memunculkan fenomena fandom yang cenderung berbeda dari kelompok penggemar pada umumnya, sehingga pengaruh K-Pop dan Hallyu Wave jadi semakin meluas lagi.
Memasuki Pasar Amerika Serikat dan Dunia
Usai digemari masyarakat Asia, Hallyu Wave atau Korean Wave pun merambah ke target pasar yang lebih luas seperti Amerika Serikat dan seluruh dunia pada umumnya.
Salah satu pelopornya adalah Rain alias Jung Ji Hoon, idol yang mendominasi pasar Jepang dan Asia Tenggara sebagai bintang K-Pop sekaligus aktor.
Enggak berhenti sampai di situ, Rain meneruskan jalannya menuju sukses dengan memasuki Hollywood dan membintangi sejumlah film laga seperti Ninja Assassin (2009).
Bahkan, Rain masuk dalam daftar 100 Most Influential People di majalah TIME edisi 2006, lho!
Enggak cuma Rain, beberapa idola K-Pop dari generasi pertama dan kedua juga mencoba peruntungan dan berhasil menarik hati masyarakat dunia dengan masuk ke pasar Amerika Serikat.
Contohnya yaitu girlgroup Wonder Girls yang merilis lagu Nobody versi Bahasa Inggris dan Psy dengan Gangnam Style yang viral di seluruh dunia pada masanya.
Apa lagi sekarang nih girls, rasanya hampir semua idola K-Pop sadar akan pentingnya merambah ke industri musik dan pasar penggemar di penjuru dunia, khususnya di Amerika Serikat.
Salah satu grup K-Pop yang terbukti membawa fenomena baru dalam Korean Wave di ranah global adalah BTS.
Sejak berhasil menarik hati banyak orang, ditambah dengan fanbase-nya yang solid, K-Pop pun diakui sebagai genre pop tersendiri yang enggak cuma mencakup musik, tetapi juga kesenian secara umum, media, dan sebagainya.
Jadi begitu deh girls, sejarah singkat dimulainya gelombang Hallyu alias Korean Wave di seluruh dunia.
Tentu saja fenomena ini punya sisi positif dan negatifnya bagi banyak pihak.
Jadi yang terpenting, kita boleh saja mengikuti Korean Wave, asal tetap bijak dan tahu hal-hal apa saja yang enggak bakal menyakiti kita dan orang lain dari fenomena ini.
Baca Juga: TVXQ Ajak Cassiopeia Indonesia Nostalgia di ‘Korean Wave in Love’. Seru!
(*)