Fakta Healing yang Harus Diketahui, Bukan Sekadar Me Time Santai!

By Salsabila Putri Pertiwi, Kamis, 10 November 2022 | 14:15 WIB
drama Korea Summer Strike atau I Don’t Feel Like Doing Anything (ENA)

CewekBanget.ID - Kata healing akhir-akhir ini sering digunakan banyak orang.

Biasanya, istilah ini merujuk pada upaya melipir sejenak dari masalah kehidupan sehari-hari dengan berlibur atau melakukan hal-hal yang menyenangkan.

Tapi ternyata kenyataan healing enggak sesantai itu, lho.

Faktanya, healing adalah sebuah proses mental yang enggak bisa disepelekan dan cenderung membawa kita untuk merasakan hal-hal yang selama ini kita hindari.

Proses ini enggak selalu menyenangkan dan kadang malah membawa kita uuntuk menyelam lebih jauh dan menyentuh akar permasalahan yang mengganggu kita selama ini.

Pahami, sesungguhnya esensi healing adalah seperti berikut ini.

Menggali ke Akar Masalah

Healing kerap identik dengan upaya 'kabur' sejenak dari masalah, misalnya dengan liburan atau melakukan hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian.

Tapi sesungguhnya, esensi healing justru membawa kita pada akar masalah yang berusaha kita hindari saat ini, karena tujuannya adalah menghadapi dan mengatasi masalah tersebut agar kita bisa pulih kembali.

Kita akan dituntut untuk memahami hal apa yang ternyata keliru selama ini, dan berusaha menyelesaikannya alih-alih mengabaikannya.

Ingat, menumpuk masalah sampai berlarut-larut akan bikin kita makin tertekan pada akhirnya.

Baca Juga: Info Drama Korea Seolhyun dan Im Siwan, Nontonnya Buat Healing!

Menghadapi Ketakutan

Healing yang sesungguhnya akan membawa kita untuk menghadapi rasa takut dan cemas yang selama ini melanda kita.

Perasaan cemas, takut, dan depresi bukan sesuatu yang sebaiknya dihindari atau dianggap ringan.

Jadi dengan healing, kita dituntut untuk menerima perasaan tersebut dan 'duduk' bersama dengannya.

Dengan cara ini, kita akan lebih terbantu untuk membuat perasaan tersebut mereda.

Berubah

Percuma healing kalau enggak ada perubahan yang terjadi pada diri kita.

Perubahan ini mungkin enggak selalu terasa baik; mungkin kita jadi harus mengubah kebiasaan dan keluar dari zona nyaman saat proses healing berlangsung.

Tapi ingat, tujuan dari healing adalah mengubah kondisi yang kita alami jadi lebih baik, meski mungkin caranya enggak menyenangkan.

Healing mestinya mampu membuat kita lebih mandiri, enggak bergantung pada opini dan pandangan orang lain, dan bisa membela diri sendiri.

Cara ini belum tentu bisa dilakukan semua orang.

Baca Juga: Sitha Marino Healing Nulis Lagu Bareng Kekasihnya, Bastian Steel!

Tanggung Jawab Sendiri

Kita mungkin enggak menyadari bahwa healing sesungguhnya adalah tentang cara kita bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

Healing bisa dilakukan dengan cara mengubah pola makan, mengganti gaya hidup, hingga membersihkan dan merapikan ruangan yang kita tinggali selama ini.

Healing bukan selalu tentang bersenang-senang dan berfoya-foya, karena sebetulnya esensi healing adalah memulai perubahan dari dalam diri sendiri dulu.

Kebenaran

Healing juga merupakan momen ketika kita harus menghadapi dan menerima kebenaran meski pahit sekali pun.

Ini bukan selalu tentang kata-kata manis yang berlebihan demi membuat diri kita merasa lebih baik.

Seringkali, healing membutuhkan kemampuan kita untuk menerima kenyataan segelap apa pun.

Dan dengan healing, kita akan belajar meluapkan emosi sebagaimana adanya: marah, menangis, dan berbagai perasaan yang selama ini kita hindari.

 Baca Juga: Berlatar Pedesaan, 5 Info Drama Korea Ini Cocok Buat Self Healing!

(*)