Tiket penerbangan domestik mengalami peningkatan dari tahun 2020 yang menggambarkanbahwa perilaku konsumen cenderung stabil.Staycation semakin populer, membuat tingkat hunian kamar hotel berbintang mengalamipeningkatan sebesar 49,85% (menurut data BPS Mei 2021 - Mei 2022).
Tren ini juga terlihat dari data tiket.com dengan vila dan apartemen yang makin diminati seiringdengan maraknya tren staycation.
Angka pemesanan meningkat dua kali lipat dari sebelum pandemi menjadi 204% dengan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur yang menjadi tujuan favorit masyarakat.
Pasar pariwisata makin berkembang di tahun 2023
Setelah melihat data tren wisata 2022, tentunya kita punya harapan pariwisata Indonesia bisa makin berkembang di tahun 2023.
Addin Maulana, selaku Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Ekonomi, Industri, Jasa, dan Perdagangan BRIN optimis ke depannya pariwisata Indonesia bisa makin jaya.
“Saya harap kita bisa tetap optimis, karena masih banyak pasar yang bisa garap dipariwisata. Semoga kolaborasi antara tiket.com dengan Kemenparekraf ini merupakansebuah awal yang baru di mana Kemenparekraf sebagai pemerintah dapat merumuskankebijakan-kebijakan kedepannya melalui pemanfaatan evidence-based policy tidak hanyaberdasarkan statistik resmi namun juga big data dari industri agar datanya bisa didapat lebihcepat sehingga bangkit pun lebih cepat,” kata Addin.
Baca Juga: Wisata ke Kota Tua Jakarta, Bisa Mampir ke 3 Cafe Terdekat Ini!
Hal yang sama juga digaungkan oleh Co-founder & Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa.
“Kami di tiket.com berkomitmen untuk berperan aktif dalam menjaga ekosistem pariwisata sehingga terus bertahan dari berbagai tantangan yang mungkin hadir di 2023, serta di saat yang sama berkembang dan bersiap untuk peningkatan animo pariwisata.
Selain meluncurkan berbagai program promo yang bertujuan untuk menambah minat masyarakat untuk berwisata, kami juga terus bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI untuk mendukung berbagai program Pemerintah, khususnya program pemberdayaan bagi pelaku usaha wisata dan program yang berbasis riset, sehingga upaya pemulihan sertapertumbuhan industri pariwisata dapat tercapai dengan lebih solid.”
(*)