Misalnya, lahan pertanian terendam banjir akibat hujan berkepanjangan atau gagal panen ketika kemarau enggak kunjung usai.
Dengan kondisi seperti ini, perempuan jadi harus bekerja lebih keras lagi demi menjaga sumber daya dan pendapatan bagi keluarga mereka.
Kondisi penuh tekanan ini juga berdampak pada remaja perempuan, yang seringkali terpaksa meninggalkan sekolah untuk membantu meringankan beban ibu mereka.
Rentan Kekerasan Berbasis Gender
Fyi, krisis iklim juga dapat berdampak pada meningkatnya risiko kekerasan berbasis gender, lho.
Misalnya ketika kondisi sosial, politik, dan ekonomi secara umum sedang kurang baik.
Kondisi iklim yang memburuk juga menambah ketegangan dan membuat posisi perempuan semakin rentan di berbagai sektor.
Perubahan iklim adalah fenomena global yang konfliknya berdampak ke seluruh dunia dalam berbagai bentuk.
Ketika situasi ini terjadi, perempuan kian rawan menghadapi berbagai jenis kekerasan berbasis gender.
Ini termasuk kekerasan seksual, perdagangan manusia, pernikahan anak, serta berbagai bentuk kekerasan lainnya yang berkaitan dengan konflik-konflik tersebut.
Baca Juga: Bill Gates Ramal Dua Bencana Besar Akan Terjadi Usai Pandemi Covid-19