Nyata, Begini 4 Dampak Buruk Krisis Iklim Terhadap Perempuan!

By Salsabila Putri Pertiwi, Minggu, 25 Desember 2022 | 13:10 WIB
Krisis iklim slaah satu penyebab munculnya penyakit baru, seperti langya. (Freepik.com)

CewekBanget.ID - Girls, apakah kita merasakan kondisi cuaca yang enggak menentu seperti panas yang berlebihan hingga hujan dalam jangka panjang yang mengakibatkan banjir?

Hal-hal seperti itu hanya sedikit dari berbagai tanda perubahan dan krisis iklim, lho.

Krisis iklim sendiri adalah istilah yang mendeskripsikan kondisi seperti pemanasan global dan perubahan iklim, serta dampaknya terhadap berbagai pihak.

Fyi, ternyata perempuan menjadi salah satu pihak yang paling rentan mengalami dampak krisis iklim secara langsung maupun enggak langsung, lho.

Dampak krisis iklim terhadap perempuan beragam, mulai dari kaitannya dengan masalah kesehatan hingga kerentanan terhadap kekerasan berbasis gender.

Dilansir dari UN Women, yuk sama-sama memahami dampak buruk krisis iklim khususnya terhadap perempuan!

Akses Sumber Daya Alam Terbatas

Di berbagai penjuru dunia, perempuan jadi sosok yang sangat bergantung pada sumber daya alam, khususnya perempuan adat.

Tapi di sisi lain, akses perempuan terhadap sumber daya alam justru lebih terbatas akibat berbagai hal, termasuk krisis iklim.

Faktanya, melansir dari UN Women, sektor kerja paling penting untuk perempuan di negara-negara dengan pendapatan rendah hingga menengah adalah agrikultur.

Masalahnya, krisis iklim membuat cuaca semakin enggak menentu dan mengacaukan proses bercocok tanam.

Baca Juga: Peringati Hari Bumi, Google Doodle Pasang Foto Timelapse Efek Perubahan Iklim

Misalnya, lahan pertanian terendam banjir akibat hujan berkepanjangan atau gagal panen ketika kemarau enggak kunjung usai.

Dengan kondisi seperti ini, perempuan jadi harus bekerja lebih keras lagi demi menjaga sumber daya dan pendapatan bagi keluarga mereka.

Kondisi penuh tekanan ini juga berdampak pada remaja perempuan, yang seringkali terpaksa meninggalkan sekolah untuk membantu meringankan beban ibu mereka.

Rentan Kekerasan Berbasis Gender

Fyi, krisis iklim juga dapat berdampak pada meningkatnya risiko kekerasan berbasis gender, lho.

Misalnya ketika kondisi sosial, politik, dan ekonomi secara umum sedang kurang baik.

Kondisi iklim yang memburuk juga menambah ketegangan dan membuat posisi perempuan semakin rentan di berbagai sektor.

Perubahan iklim adalah fenomena global yang konfliknya berdampak ke seluruh dunia dalam berbagai bentuk.

Ketika situasi ini terjadi, perempuan kian rawan menghadapi berbagai jenis kekerasan berbasis gender.

Ini termasuk kekerasan seksual, perdagangan manusia, pernikahan anak, serta berbagai bentuk kekerasan lainnya yang berkaitan dengan konflik-konflik tersebut.

 Baca Juga: Bill Gates Ramal Dua Bencana Besar Akan Terjadi Usai Pandemi Covid-19

Peningkatan Risiko Korban Bencana Alam

Krisis iklim juga membuat ancaman bencana alam semakin nyata dan sering terjadi, bahkan di lokasi yang awalnya diketahui aman dan jarang terdampak bencana serius.

Nah, saat bencana alam terjadi, perempuan dan anak-anak biasanya lebih terancam dan sangat tinggi risikonya menjadi korban.

Kerentanan perempuan terhadap bencana alam kerap disebabkan oleh ketimpangan informasi, mobilitas, pengambilan keputusan, serta akses terhadap sumber daya dan pelatihan mitigasi bencana.

Belum lagi ketika perempuan bertahan dari bencana alam, akses terhadap pendampingan psikologis mereka masih sulit didapatkan.

Ini membuat perempuan lebih mungkin mengalami trauma dan pemulihannya cenderung lebih lambat.

Kondisi Kesehatan Memburuk

Perubahan iklim juga berdampak langsung terhadap kondisi kesehatan manusia, utamanya perempuan.

Ketika penyakit lebih cenderung terjadi akibat krisis iklim, bencana alam yang disebabkan hal serupa juga membuat akses terhadap fasilitas dan layanan kesehatan kian terbatas.

Keterbatasan ini lebih mungkin dirasakan perempuan, ditambah lagi ada risiko terkait kesehatan ibu dan anak.

Salah satu situasi yang harus diketahui, penelitian menunjukkan bahwa gelombang panas ekstrem meningkatkan angka 'lahir mati' alias kematian janin.

Selain itu, memburuknya kondisi iklim juga meningkatkan penyebaran penyakit seperti malaria, demam berdarah dengue (DBD), dan virus Zika, yang fatal akibatnya apabila terlambat ditangani.

Makanya, kita harus lebih aware sejak dini terhadap dampak buruk krisis iklim yang sedang terjadi, khususnya terhadap kita sebagai perempuan ya, girls.

Baca Juga: #HadapiCorona, Iklim Tropis Bisa Bunuh Corona? Ini Kata Jokowi!

(*)