Kali ini, kita bisa memancing topik pembicaraan yang dicurigai dapat mengundang respons kebohongan; jika ada perubahan gerakan, maka ada kemungkinan orang tersebut berbohong.
Tapi jangan kira orang yang berbohong enggak berani menatap lawan bicara, lho! Malah, banyak tukang bohong menatap langsung lawan bicara alih-alih membuang pandangan.
Jika seseorang berbohong pada kita, dia tahu kita akan berpikir bahwa orang yang berbohong akan memutus kontak mata, jadi mereka enggak akan melakukannya.
Kecenderungan untuk Diam
Saat seseorang berbohong, biasanya dia menjadi lebih 'diam' menjelang akhir kalimat atau intonasi suaranya menjadi lebih pelan.
Ketika seseorang yang dicurigai berbohong melakukan tindakan ini, jangan katakan apa pun, tunggu saja dengan tenang dan perhatikan orang tersebut.
Sering kali, setelah itu orang yang berbohong tersebut akan akan mulai 'mendandani' kebohongannya agar terdengar lebih bisa dipercaya.
Namun, jika dia enggak terus melebih-lebihkan ceritanya, mungkin apa yang diungkapkannya bukanlah dusta.
Baca Juga: Hati-hati dengan 5 Kebohongan Cowok Paling Umum di Media Sosialnya!
Jangan Asal Tuding
Tapi yang terpenting, jangan langsung menuduh seseorang berbohong begitu kita merasa mengenali tanda-tandanya, ya!
Meski mencurigakan, kadang asumsi kita juga bisa keliru atau malah membuat orang yang berbohong jadi semakin defensif.
Menuduh hanya akan membuat orang tersebut marah atau bersikap defensif dan pada akhirnya, dia malah enggak mau berbicara.
Alih-alih memaksa orang tersebut mengaku, lebih baik bahas topik pembicaraan lain.
Kemudian beberapa hari setelahnya, bahas kembali topik yang dicurigai sebagai kebohongan dalam perbincangan yang santai.
Kita bisa memperhatikan perbedaan jawaban, cerita, atau detail yang disampaikan orang itu di hari pertama dan hari berikutnya.
Jadi, cobalah untuk memerhatikan setiap detail yang ada, mulai dari perubahan bahasa tubuh, detail cerita, hingga terbukalah soal kejujuran.
Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Kita Lakukan Kalau Tahu Pacar Berbohong ke Kita
(*)