ILO Luncurkan Buku Pedoman Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial, Stop Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan

By Salsabila Putri Pertiwi, Rabu, 25 Januari 2023 | 07:00 WIB
Peluncuran buku panduan dan manual pelatihan 'Pengarusutamaan Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial (GEDSI) dan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Vokasi' oleh ILO, pada Selasa (24/1/2023) di Thamrin, Jakarta Pusat. (Foto: ILO)

CewekBanget.ID - Maraknya kasus kekerasan seksual di lembaga pendidikan Indonesia patut menjadi perhatian dan keprihatinan semua orang.

Di lembaga yang sejatinya menjadi ladang ilmu, kekerasan seksual justru sangat rentan terjadi, khususnya terhadap perempuan, mulai dari peserta didik hingga tenaga pendidik.

Enggak bisa dipandang sebagai kasus kekerasan biasa, kekerasan seksual di ranah lembaga pendidikan kerap terjadi lantaran adanya ketimpangan kuasa di berbagai level.

Misalnya, rendahnya posisi peserta didik perempuan dibanding peserta didik laki-laki, peserta didik secara umum dibanding tenaga pendidik, dan sebagainya.

Mirisnya situasi tersebut membuat banyak pihak menginisiasi langkah-langkah untuk mendorong kesetaraan gender dan inklusi sosial, serta berupaya memutus rantai siklus kekerasan seksual.

Hal itu pula yang membuat International Labour Organization (ILO) meluncurkan buku panduan dan manual pelatihan bertajuk Pengarusutamaan Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial (GEDSI) dan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, pada Selasa (24/1/2023) di Thamrin, Jakarta Pusat.

Panduan dan Manual Pelatihan GEDSI Pertama

International Labour Organization (ILO) meluncurkan buku 'Pengarusutamaan Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial (GEDSI) dan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Vokasi pada Selasa (24/1/2023).

Buku ini merupakan panduan dan manual pelatihan GEDSI pertama yang pernah diterbitkan, dan diprakarsai sebagai bagian dari program Skills for Prosperity (SfP) di Indonesia yang didanai Pemerintah Inggris.

Buku ini dikembangkan melalui serangkaian studi literatur dan Focus Group Discussion (FGD) dengan mahasiswa, instruktur dan staf administrasi dari empat politeknik dengan studi maritim di empat provinsi.

Keempat politeknik tersebut adalah Politeknik Negeri Batam (Polibatam) di Kepulauan Riau, Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) di Jawa Tengah, Politeknik Negeri Manado (Polimanado) di Sulawesi Utara, dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) di Jawa Timur.

Baca Juga: Dear Cewek, Waspada dan Kenali Bentuk Kekerasan Berbasis Gender!