Info Penyakit Broken Heart Syndrome, Patah Hati Bisa Mengancam Nyawa!

By Salsabila Putri Pertiwi, Minggu, 5 Februari 2023 | 08:15 WIB
Ilustrasi patah hati (mytravelbackpack.com)

Penyebab

Jadi, apa yang menyebabkan broken heart syndrome?

Sindrom patah hati bisa terjadi akibat dua jenis stres, yakni emosional dan fisik.

Kebanyakan orang dengan sindrom ini pernah mengalami kejadian yang bikin stres mendalam, dan mungkin kita pahami dengan istilah 'patah hati'.

Tapi faktanya, sekitar 30% pasien sindrom patah hati justru enggak mengetahui faktor pemicu stres mereka pada waktu ketika gejala mulai terjadi.

Stressor emosional yang dimaksud bisa berupa perasaan duka, ketakutan, kemarahan ekstrem, dan kejutan; sedangkan stressor fisik kerap berupa demam tinggi, stroke, kejang, kesulitan bernapas, pendarahan, hingga gula darah rendah.

Gejala

Sindrom patah hati cenderung menyerang bilik jantung sebelah kiri, sehingga napas kita terasa nyeri dan tersengal-sengal.

Secara umum, broken heart syndrome ditandai dengan rasa nyeri di area dada dan kesulitan bernapas.

Selain itu, kita juga rentan mengalami keringat berlebihan hingga pusing.

Biasanya gejala ini muncul beberapa menit hingga berjam-jam setelah kita mengalami kejadian yang bikin stres secara emosional maupun fisik.

Baca Juga: Jangan Diceramahin, Lakukan Ini Saat Sahabat Baru Putus Cinta!