Perubahan ini sering berperan dalam perkembangan adult acne.
Perlu diingat bahwa fluktuasi hormon enggak selalu berarti kadar hormon yang enggak seimbang atau enggak teratur, menurut Schaffran.
Sebaliknya, kulit kita mungkin hanya menanggapi fluktuasi hormon khas yang menjadi ciri periode, seperti pubertas atau perimenopause.
Jerawat hormonal biasanya tampak dalam dan seperti kista, dan seringkali terasa nyeri.
3. Iritasi kontak
Apa pun yang mengiritasi kulit, mulai dari pembersih yang keras hingga pisau cukur pada kulit kering, dapat menurunkan pertahanan kulit.
Kemudian ini menyebabkan reaksi protektif yang mengarah pada peradangan.
4. Produk perawatan rambut dan skincare
Produk berbasis minyak yang dirancang untuk digunakan pada rambut dan kulit berpotensi memicu timbulnya jerawat.
Kita harus memperhatikan kandungan pada produk perawatan yang kita gunakan, meliputi: sampo, kondisioner, produk penata gaya, kondisioner tanpa bilas, krim wajah atau pelembap, hingga makeup.
5. Stres emosional
Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Jerawat dengan Madu. Lebih Cepat dan Ampuh!