CewekBanget.ID - Info penyakit anxiety disorder dan OCD kerap dianggap sama atau mirip.
Padahal, info penyakit anxiety disorder dan OCD adalah dua hal yang berbeda.
Kesalahan memahami info penyakit anxiety disorder dan OCD inilah yang membuat kedua kondisi ini kerap ditangani secara keliru.
Makanya, kita mesti tahu perbedaan antara keduanya.
Meski beberapa gejalanya mungkin mirip, ada hal-hal yang membedakan antara anxiety disorder atau gangguan kecemasan dengan gangguan obsesif-kompulsif atau OCD.
Apa saja perbedaannya?
Generalised Anxiety Disorder (GAD)
Secara umum, kecemasan adalah respon normal atas hal-hal yang dianggap mengancam, sehingga diri kita terjaga dan tetap aman.
Kecemasan normalnya merupakan bentuk peringatan atas potensi situasi berbahaya dan memotivasi kita untuk menyelesaikan masalah.
Beberapa gejala kecemasan yang umum dialami adalah detak jantung lebih cepat, berkeringat, mulut terasa kering, dan rasa nyeri.
Gejala psikologis yang mungkin kita alami, antara lain gangguan tidur, overthinking atau malah enggak berpikir apa-apa, dan ingatan yang kacau.
Baca Juga: Katarak dan 4 Info Penyakit Mata yang Harus Diwaspadai Sejak Remaja!
Kita juga mungkin mengalami perubahan perilaku seperti menghindari situasi tertentu, mengecek sesuatu berulang-ulang, dan sebagainya saat cemas.
Tapi yang enggak boleh dibiarkan adalah gangguan kecemasan atau anxiety disorder, yakni ketika kecemasan sudah berlebihan dan sampai mengganggu aktivitas kita sehari-hari.
Ada beberapa jenis perbedaan dari anxiety disorder, yaitu Generalised Anxiety Disorder (GAD) alias gangguan kecemasan umum, dan OCD.
Beberapa lainnya termasuk panic disorder, PTSD, dan berbagai fobia.
Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Gangguan obsesif-kompulsif atau OCD secara medis kerap digambarkan sebagai hadirnya obsesi dan kompulsif sekaligus, bersamaan dengan perasaan gelisah.
Pikiran obsesif adalah pikiran berulang-ulang, dorongan atau imaji yang enggak bisa dihalau oleh seseorang, meski kehadirannya enggak diinginkan dan menimbulkan keresahan pada penderita.
Sementara itu, perilaku kompulsif berarti repetitif atau berulang, dan merupakan aktivitas mental.
Beberapa perilaku yang berkaitan dengan OCD, antara lain kebiasaan mencuci tangan berkali-kali karena merasa tangan selalu kotor, menghitung dan mengulang beberapa kata atau frase tertentu secara internal, atau merapikan sesuatu berkali-kali dan enggak membiarkan posisinya berubah.
Seseorang dengan OCD merasa terdorong untuk berperilaku seperti ini agar mampu mengurangi kegelisahan atau pikiran obsesif.
Baca Juga: Kenali Penyebab, Gejala, dan Info Penyakit Anemia pada Remaja!
Secara umum, OCD mungkin masih didefinisikan sebagai bentuk dari gangguan kecemasan.
Namun di Amerika Serikat, OCD berada di bawah kategorinya sendiri yaitu obsessive-compulsive and related disorders.
Perbedaan
Lalu, apa yang membedakan antara gangguan kecemasan dan OCD?
Pada orang yang mengalami gangguan kecemasan, enggak ada perilaku khusus yang berkaitan dengan kondisi mentalnya selain pikiran yang selalu gelisah dan kecenderungan untuk melakukan sesuatu hanya dalam waktu tertentu saja.
Lain lagi dengan penderita OCD yang melihat bahwa perilaku kompulsif adalah cara mereka untuk mengurangi kegelisahan akibat pikiran obsesif.
Padahal, perilaku tersebut belum tentu ada hubungannya dengan pikiran yang dicemaskan, dan mereka bisa melakukannya dengan sangat berlebihan.
Sebetulnya, banyak orang dengan OCD menyadari bahwa perilaku kompulsif tersebut enggak masuk akal.
Tapi mereka enggak bisa menghentikan aksi mereka dan merasa bahwa mereka harus melakukan ini untuk berjaga-jaga jika suatu peristiwa terjadi.
Memahami perbedaan antara keduanya penting agar kita bisa memberikan penanganan yang tepat, sekaligus menepis kekeliruan dan stigma atas kedua kondisi tersebut.
Baca Juga: Info Penyakit Asma dan Bedanya dengan Pneumonia. Serupa Tapi Tak Sama!