Pertama adalah penentuan zaman universal, sistem ini dianut secara global.
Sistem tersebut menghitung usia bayi adalah nol saat lahir, kemudian bertambah satu tahun setiap ulang tahun.
Sistem ini dipakai untuk tujuan administrasi dan berlaku sejak tahun 1962.
Kemudian ada sistem perhitungan Yeon Na Hee, atau bisa diartikan 'usia tahunan.'
Dalam sistem ini, bayi berusia nol tahun saat lahir tetapi bertambah satu tahun pada 1 Januari, bukan tanggal lahir sebenarnya.
Cara ketiga dikenal sebagai “Se-neun Na-ee" atau berarti "menghitung usia."
Artinya usia bayi ditentukan sebagai usia satu tahun pada hari kelahiran dan satu tahun ditambahkan setiap 1 Januari.
Dulunya bukan hanya Korea yang menerapkan sistem perhitungan usia ini lho.
Negera di Asia Timur seperti China dan Jepang juga menerapkan, tapi yang mempertahankannya hanya Korea Selatan.
Kobntroversi penghapusan aturan
Rencana penyetaraan hitungan umur ini mulai gencar digaungkan oleh presiden Yoon, sejak masa kampanye.
Tapi sempat ditentang oleh sebagian pihak karena mereka memilih untuk tetap pakai sistem lama.
Namun dampaknya mulai terasa saat pandemi COVID-19 beberapa tahun terakhir.
Sebagian wagra Korea tak bisa mendapatkan vaksin dan vaksin booster karena terhalang penghitungan usia internasional.
(*)