CewekBanget.ID - Semangat rayakan HUT RI ke-78, girls!
Yup! tepat pada 17 Agustus 2023 mendatang, kita bakal merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.
Salah satu hal yang akan kita jumpai dalam rangka HUT RI 2023 adalah banyaknya Bendera Indonesia, Sang Merah Putih.
Bendera Indonesia akan berkibar dan terpasang di berbagai tempat, termasuk juga di rumah kita masing-masing.
Buat kita yang belum pasang, jangan lupa pasang Bendera Indonesia di rumah ya.
Dalam semangat menyambut HUT RI ke-78, kali ini kita bakal kepoin kisah dan hal-hal penting terkait Bendera Indonesia.
Penasaran tentang kisah dan berbagai hal terkait Sang Merah Putih?
Dirangkum dari akun resmi Kementerian Sekretariat Negara dan Kompas.com, begini kisah dan berbagai hal penting terkait Bendera Indonesia yang perlu kita ketahui:
1. Sosok Ibu Fatmawati dan kain merah putih yang berasal dari orang Jepang
Bendera merah putih pertama Indonesia disebut sebagai Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih.
Ibu Fatmawati, yang saat itu adalah istri Ir. Soekarno, menjadi sosok dibalik terciptanya Bendera Pusaka, Sang Saka Merah Putih.
Baca Juga: 8 Kata-kata Bung Karno Buat Quotes Motivasi Rayakan HUT RI ke-78
Dilansir dari akun Instagram resmi Kementerian Sekretariat Negara, dalam catatannya, Ibu Fatmawati menjelaskan bahwa kain yang ia gunakan adalah pemberian dari Pimpinan Barisan Propaganda Jepang, Hitoshi Shimizu.
Kain tersebut kemudian diantarkan oleh Chaerul Basri pada Oktober 1944 ke Jalan Pegangsaan 56, Jakarta.
Dilansir dari Kompas.com, diketahui bahwa Hitoshi Shimizu memberikan kain tersebut atas permintaan dari Soekarno.
Terdiri dari dua blok kain berbahan katun halus yang berwarna merah dan putih.
Panitia bendera kebangsaan, yang dibentuk setelah sidang tidak resmi pada 12 September 1944 yang dipimpin Soekarno, memutuskan menggunakan warna merah dan warna putih.
Warna merah adalah simbol berani dan warna putih adalah simbol suci.
Selain itu, warna merah dan putih menjadi jati diri bangsa Indonesia.
Kedua kain tersebut kemudian dijahit oleh Fatmawati menjadi sebuah bendera.
Ukuran Bendera Pusaka Sang Merah Putih yang dijahit oleh Fatmawati memiliki panjang 300 cm dan lebar 200 cm.
Namun, dilansir dari Kompas.com, pada 13 November 1944 bendera diukur ulang, kemudian diketahui bahwa ukuran bendera adalah panjang 276 cm dan lebar 199 cm.
Baca Juga: Rayakan HUT RI ke-78 dengan Kepoin Sejarah Pasukan Pengibar Bendera
2. Pengibaran pertama Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih
Untuk pertama kalinya Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih dikibarkan pada 17 Agustus 1945 di rumah Presiden Soekarno, Jalan Pengangsaan Timur 56.
Dilansir dari Kompas.com, Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih pertama kali dikibarkan oleh Latief Hendraningrat, Suhud dan SK Trimurti.
3. Pengibaran terakhir Sang Saka Merah Putih
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tentang Bendera Kebangsaan Republik Indonesia, sejak tahun 1958 bendera merah putih pertama tersebut ditetapkan sebagai Bendera Pusaka.
Dilansir dari Kompas.com, sejak tahun 1946 hingga 1968, Bendera Sang Saka Merah Putih hanya dikibarkan pada 17 Agustus saja.
Karena kondisi yang mulai rapuh, warna yang mulai pudar dan juga pertimbangan terkait kualitas kain, maka Bendera Sang Saka Merah Putih enggak digunakan lagi.
Bendera Sang Saka Merah Putih terakhir dikibarkan pada 17 Agustus 1968 di Istana Merdeka.
Sejak 'pensiunnya' Bendera Sang Saka Merah Putih, maka mulai dari 1969 setiap 17 Agustus bendera yang dikibarkan adalah duplikat dari bendera asli pertama, yang terbuat dari sutra.
Baca Juga: Sambut Hari Kemerdekaan, Intip Tema dan Logo HUT RI ke-78 yang Resmi Dirilis
4. Makna warna merah putih dan perbedaannya dengan Bendera Monako
Menjadi simbol dan identitas Bangsa Indonesia, warna merah pada Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih melambangkan keberanian.
Sementara itu warna putih pada Bendera Indonesia melambangkan kesucian.
Membahas soal Bendera Merah Putih, negara yang juga menggunakan warna merah dan putih untuk bendera negaranya adalah Monako, girls.
Namun, bendera merah putih antara Indonesia dan Monako memiliki perbedaan, walau sepintas terlihat cukup mirip.
Pertama dari ukuranya. Bendera Indonesia berbentuk persegi panjang dengan ukuran rasio 2:3. Sementara itu Bendera Monako memiliki ukuran rasion 4:5.