CewekBanget.ID - Opini Maudy Ayunda tentang pemberlakuan soal pilihan ganda bagi pelajar Indonesia menuai beragam reaksi.
Maudy punya angan-angan menghapuskan metode soal pilihan ganda atau multiple choice dan diganti dengan soal uraian.
Meski tujuannya baik, namun sebagian netizen menilai metode ini belum sepenuhnya cocok diterapkan di Indonesia karena berbagai faktor, salah satunya kesiapan sumber daya manusia atau guru yang menyediakan soal.
Tapi sebenarnya soal pilian ganda ini juga punya keunggulan, girls.
Meski dinilai kurang bisa meningkatkan cara berpikir kritis siswa, ada sejumlah keunggulan yang sudah dirasakan siswa karena jenis soal pilihan ganda.
Keuntungan soal pilihan ganda
Melansir dari laman Blog.unnes.ac.id, ada beberapa kelebihan soal pilihan ganda.
Keuntungan dibagi untuk dua lijak yaitu pihak guru yang membuat soal dan siswa yang mengerjakannya.
Keuntungan bagi guru:
1. Lebih mudah mengoreksi jawaban
2. Waktu mengoreksi lebih cepat
Baca Juga: Hilangkan Soal Pilihan Ganda, Program Maudy Ayunda Kalau Jadi Menteri Pendidikan
3. Materi yang disampaikan jadi lebih luas
4. Mudah dianalisis masing-masing pilihan jawabannya
5. Dapat menjangkau lebih banyak materi/ kompetensi yang akan diukur
6. Lebih efisien dalam menilai jawaban
7. Mudah dianalisis butir soalnya dengan software tertentu
Keuntungan bagi siswa yang mengerjakan:
1. Jawaban yang benar hanya satu
2. Penyelesaian soal lebih sederhana
3. Lebih hemat waktu saat menjawab (tidak perlu banyak tulisan)
Alasan soal uraian masih belum bisa ideal untuk peserta didik
Netizen terutama pengguna Twitter/X berbagi argumen soal alasan kenapa soal open ended question/uraian belum bisa 100 persen menggantikan pilihan ganda.
Baca Juga: Kalau Enggak Jadi Penyanyi, Vionita Sihombing Pengin Jadi Guru
Yup, saat ini tipe soal tersebut sudah berlaku di Indonesia sejak kurikulum lama, namun masih mencakup sebagian persen soal saja.
Berikut rangkuman alasan yang kontra dengan metode soal uraian:
1. Membuat dan mengoreksi soal butuh usaha dan waktu ekstra.
2. Usaha dan tenaga sebagian besar guru Indonesia untuk menangani soal ini belum sebanding dengan gaji yang diterima.
3. Banyaknya murid dalam satu kelas menjadi kendala ketepatan waktu koreksi.
Apakah menurutmu ide yang bagus atau buruk menghalus soal pilihan ganda? (*)