5 Cara Cegah dan Kelola Sampah Sisa Makanan untuk Selamatkan Bumi

By Marcella Oktania, Kamis, 23 November 2023 | 16:00 WIB
Ilustrasi sampah sisa makanan (MIT News )
  1. Cacah sisa makanan. Semakin kecil, maka makin cepat kompos jadi.Pastikan sisa makanan yang akan dijadikan kompos sudah dibersihkan sebelumnya, supaya enggak berbau dan malah tumbuh jamur.
  2. Taruh sisa makanan dalam wadah besar dan tambahkan tanah.
  3. Lalu kita bisa masukkan aktivator, yaitu kotoran ternak, beras hancur, atau daun hijau.Rasio terbaik adalah 2:1 atau 3:1 untuk sisa makanan yang lebih banyak
  4. Tambahkan air biar enggak terlalu kering dan tutup rapat wadah.
  5. Aduk seminggu sekali supaya proses menjadi kompos berlangsung baik.Jangan lupa untuk perhatikan kelembapan. Kalau terlalu kering bisa ditambahkan air, tapi ketika terlalu basah bisa ditambahkan daun kering.
  6. Proses dekomposisi ini bisa berlangsung hingga 7-8 minggu.Namun tanda kompos sudah siap adalah ketika warnanya cokelat kehitaman, berbau tanah, dan berbutir halus.

Baca Juga: Tatjana Saphira Naik Gunung Rinjani Sambil Ngumpulin Sampah Manusia

Nah, kompos ini bisa kita gunakan untuk banyak hal, misalnya bikin tanaman lebih subur, menekan pertumbuhan penyakit tanaman, atau dijual lagi.

Langkah Membumi Festival

Peresmian Langkah Membumi Festival oleh Blibli Tiket dan Ecoxystem bersama KLHK

Nah kalau pengin tahu tentang pengelolaan sampah sisa makanan dan sampah jenis lainnya, kita juga bisa ikutan Langkah Membumi Festival yang bakal dilaksanakan 25-26 November 2023 di SCBD Park-Lot8, Jakarta.

Ada banyak banget hal yang bisa kita dapatkan di Langkah Membumi Festival yang diadakan oleh Blibli Tiket Action dan Ecoxystem, lho.

Misalnya 8 talkhow tentang sustainability, 7 eco-workshop, pasar ecopreneurs, uji emisi, cek kesehatan, dan morning poundfit!

Enggak lupa kita juga bisa nonton penampilan Barasuara, Diskoria, DLH Percussion, hingga musikalisasi puisi.

FYI, semua rangkaian acara ini GRATIS! Kita cukup tukarkan sampah plastik dan kardus untuk jadi tiket masuknya, nih.

Jadi yuk belajar lebih banyak tentang lingkungan hidup demi bumi yang lebih sehat!

(*)