4 Gejala Penyakit Parkinson Menurut Penjelasan Dokter Spesialis Saraf

By Indah Permata Sari, Senin, 20 Mei 2024 | 10:55 WIB
Ilustrasi tangan tremor karena gejala Parkinson (foto : freepik)

CewekBanget.ID - Penyakit Parkinson sebenarnya udah enggak asing lagi yaa girls.

Penyakit Parkinson menurut laman aladokter.com adalah penyakit pada sistem saraf yang mengganggu kemampuan tubuh dalam mengontrol gerakan dan keseimbangan.

Kalau soal penjelasan klinisnya menurut laman parkinson.org, ini merupakan sebuah gangguan neurodegeneratif yang sebagian besar memengaruhi neuron penghasil dopamin (“dopaminergik”) di area tertentu di otak yang disebut substansia nigra.

Penderitanya akan mengalami tremor, ototnya kaku, sampai juga sulit untuk bergerak.

Faktanya penyakit Parkinson sering dialami oleh orang yang lansia di atas usia 50 tahun dan lebih sering terjadi pada cowok dibanding cewek.

Berdasarkan siaran press release dari Siloam Hospitals, Saman Zafar & Sridhara S.Yaddanapudi (2023) dari National Library of Medicine, menyebutkan setiap 1% orang berusia di atas 60 tahun terkena Parkinson.

Sayangnya, seiring berjalannya waktu dan umur seseorang, penuaan sistem saraf pun terus mengalami kemunduran dan bisa terjadi mulai pada usia 50, 40, hingga usia 30 tahun, lho!

Tentunya akan mengkhawatirkan ya kalau nantinya ketika kita berusia 30 tahun tapi sudah menderita Parkinson!

Untuk itu, kita harus memahami gejala dari penyakit ini yaa.

Masih lewat siaran press release yang sama, dr. Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N, dokter spesialis saraf RS Siloam Lippo Village Tangerang, menyebutkan 4 gejala Parkinson yang bisa disingkat jadi akronim TRAP.

1. Tremor (Bergetar)

Baca Juga: 3 Buah Ini Ternyata Harus Dihindari Orang yang Rentan Penyakit Ginjal

Tremor ini gejala paling umum Parkinson, girls.

Biasanya tangan akan bergetar saat sedang beristirahat atau sedang enggak melakukan apa-apa.

2. Rigidity (Kekakuan)

Ini adalah kekakuan otor yang bikin penderita jadi sulit bergerak.

Biasanya penderita Parkinson mengalami kekakyan otot pada lengan, tungkai, dan leher.

3. Akinesia (Gerakan Lebih Lambat)

Jadi misalnya penderita akan berjalan dengan gerakan yang lebih lama dibanding sebelumnya.

Hingga membuat aktivitas lainnya jadi terganggu.

4. Postural Instability (Ketidakstabilan Postur)

Saat lagi beridir atau berjalan, penderita sulit menyeimbangkan tubuhnya.

Sehingga dia akan mudah terjatuh karena enggak seimbang.

Baca Juga: 5 Penyakit yang Sering Terjadi Setelah Lebaran, Jaga Imun Tubuh!

Perlu dipahami bahwa ada 3 jenis pengobatan untuk penyakit Parkinson.

Tentunya pertama dengan konsumsi obat tertentu, melakukan terapi fisik, dan juga adanya teknologi Deep Brain Stimulation (DBS).

DBS ini adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk mengurangi gejala Parkinson yang enggak terkontrol dengan obat-obatan.

dr. Frandy Susatia, Sp.S, RVT, dokter spesialis saraf di RS Siloam Kebon Jeruk, menyebut 3 tujuan DBS adalah untuk mengurangi komplikasi motorik, mengurangi dosis obat yang dikonsumsi, dan juga mengatasi tremor.

Sehingga kualitas hidup penderita Parkinson bisa menjadi lebih baik dan aktivitas sehari-hari juga lebih ringan.

Baca Juga: Penyebab Babe Cabita Meninggal karena Anemia Aplastik? Apa Itu?

(*)