Orangtua Fd menilai, enggak ada yang salah dengan mengenakan kerudung, karena sekolah tersebut merupakan sekolah negeri. Lagipula, menggunakan kerudung tidak mengganggu proses belajar mengajar. Sementara itu, Kepala SDN Entrop, Barsalina Hamadi, membantah telah memulangkan Fd. Pihaknya mengaku hanya ingin seluruh siswa mematuhi aturan berseragam. Pihak sekolah malah akan memberikan surat pindah kepada Fd agar bersekolah di tempat yang diperbolehkan memakai kerudung.
Peristiwa yang cukup aneh terjadi pada seorang siswi asal Texas, Amerika Serikat, Macy Edgerly (18). Beberapa waktu lalu, Edgerly diminta untuk kembali pulang karena dinilai memakai baju yang seksi dan bisa mengganggu proses belajar mengajar.
Lucunya, baju Edgerly saat itu masih relatif wajar dan sopan. Edgerly mengenakan kemeja longgar berlengan panjang dan celana legging selutut. Untuk ukuran remaja di era sekarang yang acap kali terlihat berbusana urakan serba terbukan, padanan busana Edgerly dikategorikan normal dan layak. Tapi, pihak sekolah tidak menilai sama. Mereka beranggapan bahwa pilihan busana Edgerly mendorong perilaku pelecehan seksual di lingkungan sekolah.
Belum lama ini, Batam Pos memberitakan tentang Harriet Dale,15, siswi Sekolah Menengah Atas Trentham di Trent, Inggris dipulangkan ke rumahnya dengan alasan celana yang dipakainya terlalu ketat sehingga mengganggu guru pria.
Akibat keputusan sekolah, Helen Dale, ibu Harriet, mengumpatkan kekesalannya pada sekolah karena memberika keputusan plin plan pada anaknya. Karena beberapa bulan sebelumnya, sekolah melarang para siswi mengenakan rok karena memalukan guru pria. Harriet diperintahkan pulang ke rumah dan mengganti celananya atau akan diskors pada hari pertama masuk sekolah usai liburan musim panas.
(foto: telegraph.co.uk)