Berdasarkan hasil penelitian Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), hari di Bumi lebih panjang 2,5 milidetik sejak tahun 1820.
Perbedaan sepersekian detik memang tak terasa. Namun ingat, kita sekarang hidup dengan perangkat yang menuntut ketepatan waktu, seperti GPS, smartphone, dan satelit.
Agar waktu tetap tepat dan sinkron dengan gerakan Bumi, detik kabisat harus ditambahkan. Penambahannya bisa pada bulan Juni atau Desember.
Periode detik kabisat lebih rumit dari tahun kabisat, yaitu setiap interval 7 tahun, 3 tahun, 3,5 tahun, dan 3 tahun. Sejak tahun 1972, sudah ada 26 detik kabisat.
Kemampuan manusia menyesuaikan waktu sendiri tak lepas dari gagasan tentang jam atom. Berkat jam atom, manusia memiliki definisi yang lebih tepat tentang detik. Satu detik, berdasarkan gagasan jam atom itu, adalah 9.192.631.770 osilasi sinyal gelombang mikro atom sesium.
Penambahan satu detik dilakukan agar akurasi penghitungan waktu tetap tinggi. Penambahan dilakukan pada waktu Coordinated Universal Time (UTC).
(yunanto wiji utomo/kompas.com, foto: giphy.com)