Ada beberapa film di Indonesia yang mengguncang dunia perfilman Indonesia dan nama Indonesia bisa dikenal di dunia karena film-film tersebut. Berikut beberapa film terbaik Indonesia yang sampai saat ini masih layak buat kita tonton.
(Baca juga : Tips Terjun ke Dunia Film Indonesia)
Tim SWAT (Special Weapons And Tactics), atau pasukan khusus tiba di sebuah blok apartemen yang tidak terurus dengan misi menangkap pemiliknya, raja bandar narkotik bernama Tama. Blok ini tidak pernah digerebek oleh polisi sebelumnya. Sebagai tempat yang tidak dijangkau oleh pihak berwajib, gedung tersebut menjadi tempat berlindung para pembunuh, anggota geng, pemerkosa, dan pencuri yang mencari tempat tinggal aman.
Mulai bertindak di pagi buta, kelompok SWAT diam-diam merambah ke dalam gedung dan mengendalikan setiap lantai yang mereka naiki dengan mantap. Tetapi ketika mereka terlihat oleh pengintai Tama, penyerangan mereka terbongkar. Dari penthouse suite-nya, Tama menginstruksikan untuk mengunci gedung apartemen dengan memadamkan lampu dan menutup semua jalan keluar.
Terjebak di lantai 6 tanpa komunikasi dan diserang oleh penghuni apartemen yang diperintahkan oleh Tama, tim SWAT harus berjuang melewati setiap lantai dan setiap ruangan untuk menyelesaikan misi mereka dan bertahan hidup.
Cinta (Dian Sastrowardoyo), 17 tahun, dipercaya mengelola majalah dinding sekolah bersama sahabatnya, Milly (Sissy Priscillia), Karmen (Adinia Wirasti), Alya (Ladya Cheryl) dan Maura (Titi Kamal). Mereka ini juga membentuk sebuah "geng". Kenyamanan persahabatan ini berubah ketika Cinta bertemu dengan Rangga (Nicholas Saputra), yang angkuh dan dingin, padahal mereka satu sekolah meski kehadiran Rangga tak terasakan. Rangga membawa Cinta masuk dunia "lain" dari yang dihidupinya selama ini. Rangga juga membuat Cinta mulai "memisahkan" diri dari gengnya.
Sebuah adaptasi sinema dari novel fenomenal LASKAR PELANGI karya Andrea Hirata, yang mengambil setting di akhir tahun 70-an. Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup. Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka.
Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan. 5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.
Genta, Arial, Zafran, Riani dan Ian adalah lima remaja yang telah menjalin persahabatan belasan tahun lamanya. Suatu hari mereka berlima merasa jenuh dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah, tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya.
Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan. Setelah tiga bulan berselang mereka berlimapun bertemu kembali dan merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan tantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan sang saka merah putih di puncak tertinggi Jawa pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan penuh perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia. Sebuah perjuangan atas impian, perjalanan hati yang merubah hidup mereka untuk selamanya.
Adjie (Ario Bayu) dan Astrid (Sigi Wimala) yang sedang menanti kehadiran anak pertama, pergi bersama tiga temannya ke Bandung. Perjalanan ini merupakan usaha terakhir Adjie untuk berpamitan dengan adiknya, Ladya (Julie Estelle). Kedua kakak-beradik ini sudah tak akur lagi, dan besok Adjie harus berangkat ke Australia untuk memulai hidup baru.
Pertemuan mereka tidak berjalan mulus pada mulanya. Ladya yang seorang pemberontak menyalahkan Adjie atas tragedi di masa lalu. Atas bujukan Astrid, Ladya mengalah dan dengan sungkan ikut mengantar ke bandara. Perjalanan terhenti ketika seorang perempuan cantik, Maya (Imelda Therinne), menghampiri dan mengaku baru saja dirampok. Berniat menolong, mereka mengantar perempuan ini pulang. Sesampai di rumah Maya, mereka diperkenalkan kepada seorang perempuan anggun dan misterius bernama Dara (Shareefa Daanish). Disinilah niat tulus dan maksud baik menjadi awal bencana.
(razan, foto : id.wikipedia.org, bojetmarantau.blogspot.com, hiburan.kompasiana.com, projectdeadpost.com, indonesianfilmcenter.com)