Bukan hanya di jalan, Schmidt menyarankan, untuk kita memikirkan bagaimana mengalihkan e-mail pada orang yang lebih membutuhkan. "Jangan sampai kita berpikir kenapa enggak saya teruskan e-mail ini ke dia?" terangnya.
Maksud Schmidt berteriak adalah menggunakan huruf kapital besar. Jika ingin bernada keras, temui langsung orangnya dan jangan "berteriak" di e-mail, walau terkadang e-mail memang lebih mudah.
Kalau ada email penting yang belum sempat kita balas, kirim e-mail tersebut ke diri sendiri dan memberi label "Follow up." Cara ini efektif sebagai alarm untuk mengingatkan kita kembali.
Meneruskan e-mail ke diri sendiri bisa kita lakukan kalau kita berpikir e-mail ini akan berguna di kemudian hari. Hal lainnya, seperti scan passport, perizinan, dan asuransi kesehatan, juga dapat kita kirimkan ke e-mail sendiri. Ini berguna untuk waktu darurat.
(Baca juga: 5 Ide Kreatif Menulis Surat Cinta)
(silvita/female.kompas.com, foto: giphy.com)