Begini 4 Cara Mencuci Vagina Dengan Benar

By Natasha Erika, Minggu, 20 September 2015 | 17:00 WIB
Begini 4 Cara Mencuci Vagina Dengan Benar (Natasha Erika)

Apa jenis pembersih vagina yang setiap hari kita gunakan? Sabun biasa atau pembersih khusus? Berapa takarannya di setiap pemakaian? Semoga kita udah tahu hal-hal penting seperti ini. Informasi yang salah tentang cara mencuci vagina dapat membuat area intim itu gatal atau jadi sarang jamur, lho! Karena itu, mari pahami vagina kita supaya tahu cara membersihkannya dengan tepat. Begini 4 langkah mencuci vagina dengan benar:

Bagian vagina yang perlu dibersihkan hanya bagian vulva, termasuk labira mayora dan minora (bibir vagina luar dan dalam, yang besar maupun yang kecil). Bagian dalam vagina (mulai dari lubang hingga masuk ke dalam tubuh) mampu membersihkan dirinya sendiri. Demikian kata Jessica Shepherd, MD, pakar kebidanan dan kandungan University of Illinois di Chicago. Enggak perlu mengutak-atik bagian dalam agar tak merusak flora vagina.

Vagina seharusnya punya pH antara 3,5-4,5. Ini harus dijaga agar flora yang baik tetap hidup dan jamur serta bakteri "enggan mampir". Ketika kita membersihkan vagina dengan cairan pembersih tubuh yang mengandung parfum (pH antara 7-8), berarti kita sudah merusak pH normal vagina. Ini bisa menyebabkan gatal-gatal, iritasi, dan bau enggak sedap. "Pembersih tanpa pewangi adalah pilihan terbaik karena enggak mengandung zat yang berpotensi menyebabkan iritasi," kata Sheperd.

Selain itu, sabun padat lebih baik dari sabun cair karena enggak mengandung alkohol setinggi sabun cair. Namun, yang terbaik adalah pembersih khusus dengan pH 3,5-4, enggak berpewangi, dan enggak mengandung alkohol. Pasang mata jika ada perubahan pada vagina berupa gatal, kering, atau cairan kental tak wajar. Mungkin itu infeksi jamur.

 

Perhatikan frekuensi. Jika frekuensi kita membersihkan vagina kurang, mungkin masih ada sisa keringat dan sekresi yang tersisa. Jika vagina dibersihkan secara berlebihan, kita bisa mengganggu keseimbangannya. Membersihkan vagina dengan tangan juga lebih baik ketimbang memakai loofah. Tekstur loofah bisa membuat luka. Bersihkan vagina satu atau dua kali sehari sudah cukup.

 

Keringkan dengan saksama menggunakan handuk yang bersih dan lembut. Jangan digosok-gosok, cukup tempelkan handuk sampai area intim benar-benar kering. Jaga area intim tetap kering dengan mengganti panty liner atau celana dalam dua hingga tiga kali sehari dalam kondisi normal.

Setelah buang air kecil, cuci vagina dengan air bersih, lalu langsung keringkan. Perhatikan juga arah basuh bokong setelah buang air besar, jangan dari belakang ke depan. Itu sama saja kita menyebarkan kuman dari dubur ke vagina.

Di dalam vagina, ada bakteri baik dan ada bakteri jahat. Dengan membersihkan bagian dalam vagina seperti yang disebut di atas (biasanya menggunakan douche), kita berpotensi menyingkirkan keduanya. Ini bisa mengakibatkan keseimbangan lingkungan vagina terganggu. PH vagina seharusnya diperlakukan dengan hati-hati jika enggak ingin terkena infeksi jamur dan infeksi lain-lainnya.

Intinya, secara fisiologis, vagina diciptakan mampu mengurus dirinya sendiri dengan cara mendorong keluar kotoran lewat cairan khas yang kita lihat sehari-hari. Tugas kita cuma membersihkan sekresi cairan itu di bagian vulva, menjaganya enggak lembab berlebih, dan mempertahankan pH seimbangnya, girls!

(sumber: lily turangan/kompas.com, foto: giphy.com)