Kirei Na Namida

By Astri Soeparyono, Sabtu, 7 September 2013 | 16:00 WIB
Kirei Na Namida (Astri Soeparyono)

PLUK! Sebuah kertas mendarat dengan mulus di bawah meja Suti. Dengan muka tenang, Suti menginjak kertas tersebut. Lalu ia membetulkan tali sepatunya yang terlepas. Tidak, tali sepatu itu tidak terlepas lantaran diajak jalan oleh majikannya. Atau juga bukan karena sudah lelah menjadi terbelit-belit lantas terlepas begitu saja.

Tali sepatu itu memang sengaja dilepas. Kenapa?  Supaya bisa dipasang saat ujian, sekaligus mengambil kertas contekan yang dilempar-lempar melalui garis bawah penglihatan (baca: kolong meja). Walaaah.

Begitulah, tak cuma Suti. Ada banyak anak yang melakukan aksi serupa tapi tak sama. Suasana yang tenang di mata seorang guru ternyata menyimpan sejuta keganasan. Andai saja sang guru menoleh di saat yang tepat, maka terbongkarlah rahasia seisi kelas.

Tapi hal itu tidak pernah terjadi. Sejauh ini.

Padahal banyak hal terselubung. Seperti, rahasia contekan di balik bandana, di dalam bungkus penghapus. Ada juga yang di balik kaus kaki. Sampai ada yang menaruh di balik label botol minum.  Yang terakhir ini, sudah lama ditinggalkan banyak siswa. Tentu saja bukan. Bukan karena pernah ketahuan. Tapi contekannya terlanjur luntur dan pudar, kena air.  Hihihi.

Dalam sepi yang terselubung, ada satu kepala sedang menunduk. Diam. Kepala itu menatap ke lembar soal. Mukanya tenang penuh dengan keseriusan. Kadang-kadang ia tersenyum jika menemui soal yang ia mengerti, atau sama dengan materi yang pernah ia baca.

Sesekali Suti menoleh ke arahnya, "Li! Udah selesai belum?"

Kepala itu cuma tersenyum sambil mengacungkan jempol. Walau kenyataannya...tidak semua soal bisa ia kerjakan....

***