Aku tidak tahu.
Tasia tersenyum penuh arti. "Karena sebenarnya kalian adalah satu. Kalian dibuat dengan satu kain yang sama. Jadi Jessie adalah Benny, dan sebaliknya."
Aku menatap kedua mata Tasia yang berbinar-binar. Senang, seperti aku. Sayangnya, aku tidak bisa melihat reaksi Benny. Apakah dia juga sesenang aku?
***
Seandainya seseorang menanyakanku satu kata yang bisa mewakili perasaanku saat ini, aku akan dengan cepat menjawab "bahagia." Senang saja tidak cukup, karena menurutku bahagia itu lebih abadi.
Tahu kenapa?
Karena sekarang aku tidak lagi sendiri. Ada Benny. Dan sekarang dia di sampingku. Selalu. Dan semoga selamanya.