"Iya, ini lagi nyari kertas!" jawab karita panik. Sesaat terlintas di pikirannya untuk menulisnya di tangan. Hingga datang pahlawannya...
"Non, ini kembaliannya!" ujar Abang tukang bakwan malang. Karita langsung menyambar uang di tangan Abang itu. Dia meletakkan selembar uang lima ribuan di gerobak Abang itu.
"Berapa, Vira?" Tanya Karita
*****
"Hei, Kar!" seru Lintang, sahabat Karisa sambil duduk di sebelah Karita. "Gimana? Sudah SMS atau telepon Andra? Kamu Cuma punya waktu dua hari, lho!"
"Belum, ini baru mau SMS," jawab Karita sambil merogoh sakunya mencari uang lima ribu yang berharga itu. Namun...
"Lho, kok tinggal seribuan?" Tanya Karita panik. "Duh, kayaknya uangku jatuh, deh! Gimana, dong?"
"Memang berapa sih yang jatuh?" Tanya Lintang ikut panik.
"Lima ribu," jawab Karita singkat. Mendengar itu Lintang langsung melengos.
"Ya Allah, cuman lima ribu. Ikhlasin saja kali, Kar!" ujar Lintang santai.
"Enggak bisa gitu, Lin! Uang itu berharga banget buat aku. Uang itu penting banget buat aku," cecar Karita tak terima pada ucapan Lintang.
"Kok bisa berharga banget?"