Cerita Penuh Inspirasi Anak Dan Remaja Yang Suka Beramal

By Marti, Sabtu, 7 Juni 2014 | 16:00 WIB
Cerita Penuh Inspirasi Anak Dan Remaja Yang Suka Beramal (Marti)

Cerita penuh inspirasi dari anak dan remaja yang suka beramal sangat mempengaruhi banyak orang di dunia. Selain cerita yang penuh inspirasi, bahkan menggerakan tokoh penting termasuk selebriti terkenal untuk ikut ambil bagian. Apa saja dan bagaimana cara mereka menginspirasikan dunia?

Abby Miller merupakan musisi lokal yang berusia 14 tahun. Saat ia mendengar seorang anak kecil berusia 4 tahun, Taylor Love, menderita neuroblastoma, jaringan kanker yang mempengaruhi sistem saraf. Ia merasa sedih dan kepengin membantunya, tapi karena waktu itu ia masih terlalu kecil, tepatnya berusia 10 tahun, ia bingung harus berbuat apa untuk menolongnya. Sampai suatu hari ia memiliki ide untuk mengamen di jalanan. Ia terus melakukan upaya menggalang dana untuk Taylor. Setelah pulang ke sekolah ia mengamen dengan gitarnya. Bahkan saat udara sangat dingin menyelimuti kota. Cerita Abby langsung menarik perhatian media dan tokoh lokal. Bahkan ia sering diberitakan oleh media besar dunia. Dalam video blognya, Abby menjelaskan kalau ia bernyanyi bukan untuk sendiri. Tapi seluruh lagu yang diciptakan dan ditulisnya itu dibuat untuk orang yang membutuhkan. Bahkan di usianya sekarang, ia tetap melakukan penggalangan dana bukan hanya untuk Taylor. Tapi untuk penderita kanker lainnya termasuk penelitian untuk menemukan obat kanker tersebut.

Cameron Cohen mengejutkan dunia saat berusia 11 tahun. Saat itu ia terpaksa harus menghabiskan waktunya di rumah setelah operasi tumor tulang. Karena bosan, ia mulai mempelajari pengembangan software aplikasi iPhone melalui online pada iTunes University Lectures dan mempelajari Apple manual dan tutorialnya. Tahun 2009, Apple Inc. menerima aplikasi iSketch dan langsung jumlah downloadnya meroket. Uang yang berhasil ia kumpulkan yaitu $20.000 ia sumbangkan pada program Chase Child Life pada Rumah Sakit Anak-anak Mattel di UCLA. Untuk memberikan peralatan elektronik dan entertainment lainnya supaya mereka terhibur saat berada di Rumah Sakit. Di usianya yang ke 13 yaitu tahun 2012, ia membuat aplikasi lain untuk iPhone dan iPad bernama AnimalGrams (dan AnimalGrams HD). Dengan misi menggalang donasi untuk mendukung penelitian kanker pediatrik di UCLA.

Anak berusia 5 tahun mengejutkan komunitas dan dunia. Phoebe Russell tahun 2010 lalu menyelesaikan proyek kemanusiaan sebelum lulus TK dengan mengumpulkan makanan untuk tuna wisma. Alasannya sederhana, kepada Huffington Post ibunya menjelaskan kalau suatu hari saat pulang sekolah ia melihat para tuna wisma minta makanan kepada mereka. Ia bertanya, kenapa mereka enggak bisa makan dan kenapa mereka enggak punya makanan. Setelah ibunya menjelaskan, ia memutuskan untuk memberikan makanan pada mereka. Dengan mengumpulkan kaleng bekas dan menjualnya. Di sekolah, usaha Phoebe ditanggapi serius oleh para guru. Akhirnya ia bergerak sebagai pemimpin proyek untuk mengajak orangtua dan murid menyumbangkan makanan. Hanya butuh dua bulan ia mendapatkan $3.736,30 untuk SF Food Bank. Jumlah ini bisa memberi makanan pada 17,800 tuna wisma. Seorang reporter media besar melihat sosok Phoebe lalu memasukan proyeknya dan video pidato Phoebe pada GoInspireGo.com. Enam bulan kemudian, usaha Phoebe menghasilkan sumbangan $20.000 dan 15 ton ayam. Atau cukup untuk memberi makanan sebanyak 120.000 tuna wisma! Paul Ash, Eksekutif Director untuk SF Food Bank, mengatakan bahwa ia belum pernah melihat pengaruh seseorang yang bisa menghasilkan makanan sebanyak yang Phoebe kumpulkan. Phoebe sering diundang acara penting dan beberapa kali menjadi juru bicara motivator dan inspirasi. Bahkan kalimat terkenalnya adalah 'kita enggak perlu kaya raya untuk mulai sesuatu yang indah,'.

Dua remaja ini merintis program Operation Fly, tahun 2007, saat berusia 14 tahun. Ogranisasi non profit ini mengajak remaja lain memberikan servis tutor atau mengajar gratis kepada pelajar yang kekurangan. Selain itu mereka juga aktif dalam memberikan selimut, pakaian dan sabun mandi untuk tuna wisma di Washington DC. Organisasi mereka kini menyebar di 5 kota besar. Dan memiliki jumlah relawan sebanyak 800 pelajar. Melihat usaha positif mereka, Ernst & Young Achievement menamakan Timothy Hwang sebagai Youth Entrepreneur of the Year tahun 2009 untuk kategori Greater Washington Region. Operasi ini memiliki misi yang panjang, termasuk membuat perubahan lebih baik pada lingkungan sekitar. Dan mengajak setiap pelajar untuk berperan langsung pada lingkungannya.