Alasan Untuk Enggak Menjadikan Cowok Sebagai Rebound

By Marti, Minggu, 23 Maret 2014 | 16:00 WIB
Alasan Untuk Enggak Menjadikan Cowok Sebagai Rebound (Marti)

Begitu putus, ada dua kemungkinan yang akan kita lakukan; sedih terus-terusan atau segera mencari pengganti alias rebound. Alasan yang paling sering dikemukakan ketika mendekati cowok baru sebagai rebound adalah agar bisa secepatnya melupakan mantan. Bahkan, kadang kita melakukan hal ini tanpa menyadarinya.

Meski awalnya hubungan dengan status rebound ini terasa biasa-biasa saja, lama-lama bisa jadi makin complicated, lho. Sebelum nanti jadi tambah pusing, yuk cari tahu alasan kenapa sebaiknya kita enggak mencari cowok baru sebagai rebound setelah putus.

Begitu habis putus, sebenarnya emosi kita belum stabil untuk memulai sebuah hubungan yang baru. Setiap orang pasti butuh waktu untuk melupakan semua hal dengan mantan setelah putus sampai akhirnya bisa kembali siap menjalani hubungan baru. Biasanya, kita juga enggak akan bisa percaya 100% dengan si cowok baru ini sehingga itu bukan awalan yang bagus dalam sebuah hubungan.

Bayangin jika kita ternyata jadi rebound girl pacar baru. Duh, rasanya enggak enak banget deh. Hal itu juga yang akan dirasakan oleh cowok yang kita jadikan rebound. Mungkin dia benar-benar sayang sama kita, sementara kita hanya menjadikan dia sebagai pelarian. Itu enggak adil banget.

Awalnya punya cowok sebagai rebound mungkin akan terasa menyenangkan. Soalnya masih ada yang memperhatikan dan mempedulikan kita. Tapi, lama-lama akan jadi membingungkan. Kita mungkin suka sama dia, tapi ternyata dalam hati masih belum bisa move on dari mantan. Yang tadinya cuma punya satu masalah, yaitu berusaha buat move on, sekarang dapat masalah baru dengan si cowok baru.