Sebuah hubungan rebound diawali karena perasaan takut sendiri yang kita alami. Sehingga, kita selalu ingin bersama seseorang, siapa saja dia, asalkan enggak lagi merasa kesepian. Dan, hal ini sebenarnya enggak adil juga buat diri kita sendiri. Soalnya, kita cenderung enggak terlalu memikirkan seperti apa cowok yang dijadikan pelarian dan belum tentu cocok. Kita enggak pernah tahu mana yang lebih baik antara bareng si rebound guy atau justru malah lebih bahagia sata sendiri.
Kita mungkin masih sayang sama mantan dan enggak rela hubungan ini berakhir. Jadi, kita pengin dia kembali dan salah satu caranya adalah dengan membuat dia cemburu. Nah, si rebound guy ini bisa jadi senjata untuk membuat dia cemburu. Tindakan ini kekanak-kanakan banget, girls. Hal ini juga menunjukkan kalau kita enggak percaya diri lagi setelah putus dengan dia. Selain itu, tindakan ini juga menyakiti orang lain, yaitu si rebound guy.
Sebelum buru-buru memutuskan sesuatu, kita butuh waktu untuk berpikir. Ketimbang mencari pelarian, sebaiknya jadikan waktu yang dimiliki setelah putus ini untuk memikirkan ulang tentang apa yang kita inginkan dan enggak inginkan dari hubungan setelah ini. Kita juga bisa melihat kembali kesalahan yang dilakukan di hubungan sebelumnya.
Selain itu, kita juga butuh waktu untuk belajar sendiri dan enggak selamanya bergantung kepada orang lain. Bahagia enggak hanya ditentukan oleh adanya pacar aja, kok. Kita juga bisa kok bahagia meski sendiri. Karena itu, sebaiknya manfaatkan waktu ini untuk bersenang-senang dan mencari hal yang bisa membuat kita bahagia dan belum pernah dilakukan sebelumnya.
(iif. foto: slate.com)