New Love Resolution

By Marti, Rabu, 15 Januari 2014 | 16:00 WIB
New Love Resolution (Marti)

Tahun baru saatnya menyusun resolusi baru, termasuk dalam hal cinta. Masalah yang dihadapi tahun lalu sudah harus ditinggalkan, girls. Dan, dicari penyelesaiannya agar enggak terjebak di masalah yang sama lagi tahun ini.

"Aku putus tahun bulan September tapi sampai sekarang masih belum bisa move on. Padahal udah coba buat lupain dia tapi susah banget." (Dea, 17 tahun).

Resolusi: mumpung sudah berganti tahun, saatnya berganti juga siapa yang mengisi hati dan pikiran kita. Sekarang saatnya membiarkan yang sudah berlalu dan mencari gebetan baru. Kita bisa memperluas pergaulan seperti ikut les atau kursus yang sesuai dengan bakat dan cita-cita kita.

Selain itu, kita bisa melakukan hal-hal seru yang membuat kita lupa sama mantan dan memungkinkan kita bertemu orang baru. Agar bisa segera lupa, kita bisa menjauh dari hal-hal yang mengingatkan kita padanya, seperti tempat biasa nge-date, musik atau film favorit dia, atau sekadar tempat dia suka nongkrong. And, we're ready for a new love.

"Kita sudah dekat setahun lebih tapi akhirnya cuma jadi teman. Katanya, dia terlanjur nyaman sebagai teman dan enggak mau kehilangan teman. Padahal aku suka banget sama dia." (Riri, 16 tahun)

Resolusi: kejebak friendzone memang enggak enak banget. Biar enggak keulang lagi, kita harus lebih peduli pada tanda-tanda yang membuat kita terjerumus dalam hubungan ini. Karena sudah terlanjur jadi teman, kita terpaksa harus melupakannya. Dan tentunya siap mencari gebetan baru.

Ketika nanti sudah punya gebetan lagi, jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Beranikan diri untuk nembak duluan kalau sudah benar-benar yakin suka sama dia. Seenggaknya, kita tahu seperti apa perasaannya yang sebenarnya. Kalaupun ditolak, kita bisa menyiapkan langkah selanjutnya, termasuk move on dan mencari gebetan baru, he-he-he.

"Cowokku cemburuan banget. Dia harus tahu semua password sosial mediaku dan mengeceknya. Dia juga mengecek handphone-ku setiap kali ketemu. Awalnya suka dia cemburuan tapi lama-lama ngeselin juga." (Rhara, 18 tahun)

Resolusi: enggak ada yang mau berlama-lama terjebak dalam hubungan yang enggak menyehatkan. Kalau ternyata kita berada dalam hubungan yang enggak sehat, seperti pacar posesif, suka berkata kasar dan merendahkan, atau mulai melakukan kekerasan fisik, it's time to let him go. Enggak ada gunanya, lho. mempertahankan hubungan yang enggak sehat ini.

Pertama-tama, kita harus berani untuk bicara dan mengungkapkan apa yang enggak disukai, jadi dia bisa mengerti dan mungkin saja berubah. Tapi kalau masih sama, sebaiknya putus saja. Soalnya, kita juga yang rugi karena terus bertahan dalam bad relationship ini. Kita mungkin masih sayang sama dia, tapi apa iya kita mau membuang waktu demi cowok yang enggak menghargai kita? Think again.

"Aku tahun ini ulang tahun yang ke-17 tapi belum pernah pacaran. Teman-teman meledekku dan sering banget comblangin aku dengan cowok. Sebenarnya aku pengin punya pacar cuma belum ketemu aja yang aku suka." (Ade, 17 tahun)

Resolusi: belum pernah pacaran bukan hal yang memalukan, kok. Dan, kalau pengin punya pacar, sebaiknya jangan sembarang pilih karena nanti bisa membuat sakit hati. Jika selama ini belum ada yang dirasa pas, mungkin sebaiknya kita melihat lagi standar cowok impian. Siapa tahu ketinggian sehingga susah banget menemukannya.

Selain itu, kita juga bisa introspeksi diri. Mungkin saja selama ini kita yang kurang usaha, seperti enggak banyak bergaul dengan cowok. Selain memperluas pergaulan, kita bisa menjalin kembali hubungan dengan teman lama. Kali aja cowok usil yang suka ngisengin kita waktu SD sekarang udah jadi cowok lucu dan sesuai sama kriteria kita, he-he-he. Jika teman mencomblangkan kita, enggak ada salahnya dicoba, sekalipun kita enggak suka. Siapa tahu dia bisa mengenalkan kita ke temannya yang cocok sama kita.

"Setelah pacaran dua tahun, aku sering ngerasa bosan. Soalnya nge-date cuma gitu-gitu aja. standar." (Jenni, 18 tahun)

Resolusi: pacaran bertahun-tahun memang sering terancam kebosanan. Apalagi kalau ngelakuin rutinitas yang gitu-gitu aja, jadi enggak ada tantangan lagi. Tapi bukan berarti ini tanda-tanda harus segera putus.

Kita bisa mengakalinya dengan membuat rutinitas baru, seperti mencoba hal baru saat nge-date yang selama ini belum pernah dilakuin. Ajak pacar untuk bicara jujur dengan perasaan kita. Mungkin saja dia juga ngerasain hal yang sama sehingga bisa dicari jalan keluarnya. Atau, bisa juga membuat kembali daftar hal yang membuat kita jatuh cinta sama pacar dan ajak pacar untuk melakukan hal yang sama. Siapa tahu bisa memunculkan kembali perasaan yang dulu kita rasain pas PDKT.

Cara lainnya? nostalgia aja, girls. Seperti mengunjungi tempat nge-date pas PDKT dulu.

(iif. foto: shinye.org)