Melihat teman-teman punya pacar, seringkali kita juga pengin punya pacar. Masalahnya, kita merasa susah banget untuk jatuh cinta. Meski sempat PDKT sama cowok, kita enggak juga merasa klik. Kira-kira ada yang salah enggak, ya, sama kita?
Tenang, girls. Sulit untuk bisa jatuh cinta bukan hal yang aneh, kok. Kita memang enggak pernah bisa memaksakan perasaan, tapi pengalaman serta apa yang terjadi di lingkungan sekitar juga ikut membuat kita sulit untuk jatuh cinta, lho. Cari tahu alasan lainnya, yuk.
Kita sering menjadi tempat curhat teman ketika bermasalah dengan pacarnya. Bahkan, untuk hal sepele pun seolah jadi masalah besar dalam pacaran. Ternyata, secara enggak langsung hal ini mempengaruhi pola pikir kita, girls. Perlahan-lahan kita akan berpikir kalau pacaran itu tidak semenyenangkan yang kita pikir. Sehingga, kita akan memiliki kriteria sendiri tentang pola pacaran yang sempurna.
Masalahnya, tentu saja kita akan menemukan kesulitan untuk mewujudkan keinginan itu. Tanpa disengaja, kita akan selalu menilai cowok sesuai keinginan dan kriteria sehingga ketika kriteria itu enggak dipenuhi, kita enggak akan mau melanjutkan hubungan itu. Sebaiknya, kita mulai memikirkan ulang kriteria ini dan belajar menerima apa adanya, girls.
Selain lingkungan, diri sendiri juga menjadi pemicu kenapa kita sulit untuk jatuh cinta. Salah satunya jika sudah menyangkut masalah kepercayaan. Kalau selama ini kita sulit untuk bisa percaya kepada orang, maka butuh usaha ekstra keras agar kita bisa menyukai seorang cowok. Bersikap kritis, sih, boleh, tetapi jangan sampai merugikan. Kalau kita terus-terusan bersikap seperti ini, bisa-bisa kita berakhir sendirian, lho. Duh, jangan sampai, deh.
Ketika dekat dengan cowok, kita bisa terus bersikap hati-hati, tapi enggak selamanya menutup diri dari orang lain, girls. Beri diri kesempatan untuk lebih mengenal orang lain dengan menghabiskan waktu bersama mereka. Perlahan-lahan, kita pasti akan menemukan sisi menarik dari cowok ini.
Kebiasaan memberi label pada orang lain berdasarkan feeling pribadi juga mempengaruhi alasan kenapa kita sulit banget untuk jatuh cinta. Soalnya, ketika bertemu orang baru, termasuk cowok, kita terlanjur langsung menilai dia tanpa mengenalnya terlebih dahulu. Ketika penilaian itu enggak sesuai dengan kriteria, kita langsung defensif dan menolak untuk lebih mengenalnya. Padahal, bisa saja label yang kita berikan salah, girls.
Kita memang enggak bisa menahan diri untuk enggak memberi label, tapi sebaiknya kenali dulu sebelum memutuskan utnuk menyukainya atau enggak. Jadi, beri kesempatan untuk berkenalan lebih lama sebelum memberi label kepada seorang cowok.
Kita sering beranggapan bahwa jatuh cinta adalah hal yang terjadi secara natural, enggak bisa dipaksakan. Ketika ketemu cowok yang cocok, maka proses jatuh cinta akan terjadi dengan sendirinya. Hal ini enggak salah, kok, girls, tapi enggak semua kenyataan terjadi seperti ini.
Seringkali, seseorang baru jatuh cinta setelah saling mengenal sekian lama. Karena itu, frasa love at the first sight enggak selamanya bisa dijadikan patokan. Karena berpikir seperti ini, kita jadi selalu menantik-nantikan momen ini sehingga mengabaikan kemungkinan dekat dengan cowok yang sudah lama kita kenal.
Kita sering menonton film tentang patah hati, mengikuti berita seleb yang putus cinta, atau sering dengerin curhatan teman dan melihat kesedihan mereka ketika putus. Hal itu bisa membuat kita takut untuk patah hati, girls. Dan, takut untuk jatuh cinta juga.
Ketika kita tahu patah hati itu seperti apa, kita cenderung sulit untuk jatuh cinta karena enggak pengin merasakannya langsung. Sebenarnya ketakutan ini enggak perlu, girls. Karena pengalaman setiap orang pasti berbeda. Ketika teman terlihat sangat sedih setelah putus, bukan berarti kita akan mengalami hal yang sama nanti.
(iif. foto: gurl.com)