Waktu pacaran, pasti kita pengin bikin pasangan kita seneng. Tapi bukannya bikin seneng, kita malah bikin pacar kita diam-diam kesal. Ternyata banyak lho kebiasaan-kebiasaan 'kecil' yang selalu kita lakukan, yang bisa bikin pacar kita menjauh. Dari pada ujung-ujungnya putus, lebih baik kita lihat dulu nih contoh kebiasaan yang bisa jadi racun di hubungan kita sama si pacar.
Bukan hitung-hitungan siapa yang lebih suka traktir waktu nge-date ya, tapi hitung-hitungan kesalahan selama pacaran. Kadang kita suka enggak sadar kalau lagi berantem, kita suka mengungkit kesalahan di masa lalu. Misalnya dulu si pacar pernah ketahuan genit sama salah satu temen sekelas. Kita udah saling maaf-maafan dan bilang "Lupain aja ya." Tapi ketika berantem, masalah itu kita ungkit lagi buat memojokkan si pacar.
Girls, enggak ada orang yang suka dipojokkan walaupun ia ada di posisi yang salah, apalagi dipojokkan oleh kesalahannya di masa lalu. Start to forgive him and keep move on. Kalau kita terus-terusan mengungkit kesalahannya, bisa-bisa bukannya sadar dan menyesal, si pacar malah sebal dan minta putus.
Pernah nge-tweet "Punya pacar tapi berasa enggak punya deh." karena pacar kamu tipe cowok yang cuek banget? Duh, kayaknya udah enggak jaman deh main kode ke cowok. Kalau emang lagi ngerasa dicuekin, kita bisa langsung SMS atau telepon dia kok dengan bilang, "Aku pengen ketemu deh. Kayaknya enak kalau ketemuan dan makan bareng."
Jelas, singkat, dan cowok pasti mengerti. Udah bukan rahasia lagi kalau cowok itu makhluk anti-kode karena pikiran mereka itu cuek dan simple banget. Kalau terus-terusan main kode, bisa-bisa kita yang sakit hati terus karena dianya juga enggak kasih respon.
Hampir sama kayak 'main kode.' Bedanya adalah hobi nyindir itu kita langsung ngomong ke orangnya tapi mendramatisasi keadaan dan kata-kata. Kita bisa aja ngomong, "Kamu akhir-akhir ini jarang ngasih kabar deh," waktu pacar lagi sibuk sama ekskul basketnya.
Namun kata-kata simple tadi kita putar-putar jadi, "Ih...aku paling enggak tahan deh sama cowok yang cuek, enggak pernah kasih kabar, dan enggak perhatian kayak kamu. Kamu udah enggak sayang ya?" Bukannya jadi perhatian, yang ada pacar kita malah capek ngeladenin sikap kita. Hiii.
Bukan perempuan deh kayaknya kalau enggak ngerasain yang namanya bad day, sekali dalam sebulan. Paling enggak pas kita lagi datang bulan. Rasa sakit di perut, kepala pusing, badan rasanya enggak enak, semuanya bikin kita uring-uringan. Lalu siapa sih yang paling sering kena getahnya? Pacar kita. Ya dijutekin, ya diomelin, ya didiemin, pokoknya mereka jadi target empuk buat melampiaskan rasa kesal kita.
Enggak apa-apa kalau pacar kita termasuk cowok yang sabar, tapi kalau dia cowok yang enggak begitu ngerti keadaan kita gimana? Bisa-bisa dia yang balik marah sama kita lho, girls. Jadi daripada marah enggak karuan, lebih baik kita alihkan aja ke kegiatan yang lebih bermanfaat, yaitu tidur. Hi-hi-hi, percaya atau enggak, kalau lagi uring-uringan, tidur itu solusi yang paling tepat, deh.
Hayooo.. ngaku siapa yang suka cemburu sama pacaranya? Katanya sih cemburu itu tanda kalau kita sayang sama pacar kita, tapi kalau sampai bikin pergerakan pacar kita terhambat, apa itu namanya sayang? Apa pun yang pacar lakukan kita pengin tahu, dia jalan sama siapa dan ke mana, kita monitor. Apalagi kalau ketahuan si pacar jalan sama teman ceweknya.
Bisa-bisa kita 'meledak' tuh. Hati-hati lho girls, kalau dibiasain cemburu berlebih seperti itu terus, lama-lama pacar kita bisa capek dan gerah. Siapa sih yang mau dipantau terus-terusan? Kasih kepercayaan sama pacar dan dijamin deh dia akan menghargai kepercayaan kamu dengan enggak bertindak macem-macem.
Jumat lalu kamu bikin pacar kesal banget. Waktu mau jalan pas weekend, kita udah siapin kado buat 'menebus' kesalahan dengan harapan dia maafin kita. Tanpa meminta maaf dengan tulus atau mengubah kebiasaan buruk kita. Banyak cewek yang pakai cara serupa buat minta maaf ke pacarnya.
Enggak salah memang kalau kita minta maaf dengan kado, tapi kalau terus-menerus seperti itu, akan jadi buruk. Bukannya menyelesaikan sampai tuntas, kita jadi menganggap kalau kesalah bisa dihapus asalkan ada kado. Sebaiknya masalah itu diselesaikan dengan bicara empat mata, bukan dengan materi.
(audrey, foto: starmedia.us)