Asian Romeo and Juliet

By Astri Soeparyono, Rabu, 1 Mei 2013 | 16:00 WIB
Asian Romeo and Juliet (Astri Soeparyono)

Enggak ada kisah cinta yang lebih tragis daripada Romeo dan Juliet. Kisah sedih ini juga ditemui di berbagai negara, lho! Kisah-kisah ini sebenarnya karangan para penulis yang menjadi mitos. Sampai-sampai dipercaya seperti benar-benar terjadi. Tapi kisah tragis kayak gini, kayaknya cukup sampai jaman Sitti Nurbaya aja yah, hu hu hu!.

Di China ada kisah Zhu Yingtai, seorang cewek dari keluarga kaya yang menyamar jadi anak cowok untuk bersekolah. Di sekolah, ia bertemu Liang Shanbo dan jatuh cinta. Tapi Shanbo enggak tahu kalau Yingtai itu perempuan. Yingtai lalu meminta Shanbo datang ke rumahnya untuk dijodohkan dengan 'adik perempuan'nya. Padahal Yingtai berencana membongkar rahasianya dan mengutarakan perasaannya. Di luar dugaan, keluarga Yingtai enggak setuju dan memaksanya menikah dengan cowok lain.

Karena patah hati, Shanbo sakit lalu meninggal. Di hari pernikahannya, Yingtai melewati kuburan Shanbo. Dia berdoa kuburan itu terbuka. Ajaibnya, kuburannya bener-bener terbuka. Yingtai pun loncat ke dalamnya. Ketika kuburan itu tertutup muncul dua kupu-kupu putih yang terbang bersamaan. Makanya sebagian orang China percaya kalau kupu-kupu putih adalah roh manusia yang terbang menuju kahyangan.

 

Jepang punya kisah tragis Tokubei dan Ohatsu. Tokubei, seorang yatim piatu bekerja untuk pamannya yang kaya. Pamannya memberi ibu tiri Tokubei uang, supaya Tokubei bisa dijodohkan. Tokubei menolak karena dia mencintai Ohatsu. Tokubei pun dipecat dan meminta uangnya dikembalikan. Setelah uangnya terkumpul, Tokubei malah meminjamkannya pada temannya, Kuhenji.

Enggak disangka, setelah kaya, Kuhenji enggak mau mengembalikan uang pinjamannya. Dia malah melaporkan kalau Tokubei memerasnya dan memukulinya. Kuhenji bahkan berniat menikahi Ohatsu. Tokubei dan Ohatsu melarikan diri. Tapi karena Tokubei semakin lemah, mereka berdua ditemukan meninggal di sebuah hutan. Saking terkenalnya kisah ini, Tokubei dan Ohatsu dibuat patung di Chikamatsu Park di Amagasaki, Jepang. Di taman ini juga ada Chikamatsu Memorial Hall, patung, dan kuburan Chikamatsu.