7 tanda long distance harus berakhir

By , Rabu, 15 Juni 2011 | 16:00 WIB
7 tanda long distance harus berakhir (cewekbanget)

Pacaran long distance... kangen, pasti. Tapi, kok, cuma kita saja yang kangen? Sedangkan dia enggak tahu kemana rimbanya. Maybe it's time to call it off...

Enggak tahu kenapa, nelepon dia akhir-akhir ini serasa nelepon artis. Teleponnya enggak pernah aktif. Kalau aktif pun, enggak pernah diangkat dan masuk mailbox.

Kalau waktu awal-awal dia sering banget telepon, SMS, chat, email atau bahkan kirim surat. Sekarang, kok, enggak pernah terdengar kabar beritanya, ya?

Pas kita lagi cerita seru, eh, dia malah nguap. Terus menanggapi dengan ogah-ogahan. Kok kesannya bosan banget, ya? Selain itu, dia juga terkesan enggak sabar untuk segera menyudahi percakapan. Hiks.

Kita salah ngomong sedikit saja, dia langsung marah besar. Yang dulu senang bercanda, sekarang jadi sensi berat. Hmm... hati-hati, gals. Orang yang merasa bersalah memang suka marah tanpa alasan.

Kita tanya, "Kamu ke mana hari ini?" Jawaban dia, "Memang kenapa kamu mau tahu?" Wah... kalau untuk menjawab pertanyaan yang simple saja, dia terlihat susaaah banget, itu bisa jadi pertanda kita buat waspada.

Akhir-akhir ini dia doyan banget keluar. Pas ditanya sama siapa, jawabannya, "Kamu enggak kenal, kok." Dia juga kelihatan malas, tuh, mengenalkan 'teman-teman' barunya ke kita. Teman atau 'teman', ya?

"Aku mau pulang, belajar, besok ada tes." Eh, ternyata temannya cerita dia pergi jalan-jalan. Bukan cuma itu, akhir-akhir ini dia sering banget ke-gap bohong ke kita.

Kalau sang pacar menunjukkan tujuh tanda di atas, coba deh ajak dia ngomong baik-baik. Kasih kesempatan dia buat menjelaskan kelakuannya yang agak 'aneh' belakangan ini. Siapa tahu masalahnya masih bisa diselesaikan baik-baik. Kalau sudah diomongin baik-baik dia enggak berubah juga? Mungkin  sudah saatnya untuk berhenti . Buat apa dijalani kalau hati dia sudah enggak di situ? You deserve much... much... better!

ruth